Tingkatkan Pengetahuan Manajemen Keluarga - Agar Tercipta Lebih Mandiri Dalam Finansial

 

Hingga saat ini, tingkat pengetahuan masyarakat Indonesia dalam hal keuangan masih rendah. Berdasarkan survei literasi internasional yang pernah dilakukan di 28 negara menempatkan Indonesia masih berada di peringkat bawah.

 

NERACA

 

Berupaya memahami lingkungan masyarakat serta mendengarkan masyarakat Indonesia akan kebutuhan literasi keuangan, Prudential Indonesia merasa bertanggung jawab untuk melakukan program sadar keuangan secara berkelanjutan. 

“Hasil mendengarkan kami melalui survei menunjukkan bahwa 90% peserta lokakarya dari tahun 2009-2012 telah menerapkan pengetahuan keuangan keluarga yang diperoleh dari lokakarya sadar keuangan ke dalam kehidupan sehari-harinya dan berdampak positif pada kualitas hidupnya lebih baik,” tutur William Kuan, presiden direktur Prudential Indonesia.

Menurut William, hal ini membuat Prudential semakin bersemangat untuk membuka akses seluas-luasnya pengetahuan dan dasar pengelolaan keuangan agar dapat mendukung mereka untuk memiliki taraf hidup yang lebih baik.

 

Ia mengatakan, kisah sukses salah satu peserta yang telah menerapkan literasi keuangan adalah Ibu Sri Rejeki yang merupakan orang tua tunggal yang membiayai 3 orang anak dengan hasil keuangan pribadi saja. “Dulunya saya tidak mengetahui bagaimana mengatur manajemen keuangan keluarga yang benar, setiap ada uang selalu saya habiskan dan saya sisihkan jika ada sisa,” tutur Sri.

 

Hingga pada akhirnya, saya mengikuti lokakarya sadar keuangan, saya mulai memahami lebih dalam bagaimana mengenai merencanakan keuangan keluarga seperti membukukan pengeluaran, menentukan kebutuhan dan keinginan berdasarkan skala prioritas ataupun memiliki produk keuangan yang lebih aman untuk menyimpan uang.

 

Menurutnya setelah menerapkan dasar-dasar pendidikan finansial untuk keuangan rumah tangga, Ibu Sri kini dapat menyekolahkan ketiga anak-anaknya di sekolah unggulan dan merenovasi rumah yang dulu tidak mampu untuk diwujudkannya. 

 

Tahun 2013, program sadar keuangan menargetkan berbagi pengetahuan keuangan keluarga kepada lebih dari 5.000 perempuan Indonesia yang tersebar di 8 kota.

 

Dengan dukungan dari dukungan dari instansi Kementerian sekaligus yaitu; Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA), Kementerian Perdagangan (Kemendag) serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), lokakarya berhasil dilaksanakan sesuai target di Semarang, Mataram, Batam, Palembang, Yogyakarta, Tasikmalaya, Surabaya dan ditutup di Jakarta.

 

Sedangkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Ibu Linda Amalia Sari Gumelar, S.IP menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama yang telah terjalin semenjak tahun 2009 hingga 2013 dengan Prudential Indonesia dalam Program CSR-Financial Literacy. “Lebih dari 12.000 perempuan di 14 kota terpilih di Indonesia berbagi tips mengelola dana untuk keluarga, khususnya kolompok perempuan agar kualitas hidupnya meningkat,” tutur Linda.

Menurutnya hal ini juga selaras dengan tugas dan tanggung jawab Kementerian. Yang diharapkan dari inisiatif ini dapat mewujudkan kesetaraan gender khususnya untuk mendapatkan akses dan manfaat, kesempatan untuk mengembangkan diri, sehingga perempuan dapat lebih mandiri menjadi mitra yang sejajar dengan kaum laki-laki. “Perwujudan kesetaraan gender ini juga akan berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan dan pendapatan keluarga, yang pada akhirnya juga akan berkontribusi kepada pembangunan nasional,” pungkasnya.

Program lokakarya sadar keuangan diberikan oleh para pengajar yang merupakan relawan dari karyawan perempuan Prudential Indonesia.  Sedangkan, peserta program tahun ini merupakan perempuan anggota kelompok binaan KPP-PA, Kemendag dan Kemenparekraf, yang memiliki pendapatan minim.

Adapun yang berkesempatan mengikuti Lokakarya Sadar Keuangan 2013 adalah anggota perempuan dari: Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI)/ Asosiasi Pedagang Kreatif Lapangan (ASPKL), Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan Jaringan Perempuan Usaha Kecil (Jarpuk) yang merupakan mitra kerja KPP–PA; pedagang pasar dan pelaku UKM binaan Kementerian Perdagangan serta anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Desa Wisata binaan Kemenparekraf.

“Melalui program sadar keuangan, kami berharap meningkatkan pengetahuan perempuan Indonesia yang diyakini memiliki potensi besar untuk mandiri dalam finansial yang nantinya berkontribusi dalam kemajuan dan pergerakan roda perekonomian Indonesia,” tutur William.

BERITA TERKAIT

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…

BERITA LAINNYA DI Peluang Usaha

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…