Pertumbuhan Ekonomi dan Pengawasan Bank - Oleh: Achmad Deni Daruri, President Director Center for Banking Crisis

Keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan pengawasan perbankan sudah ada semenjak munculnya teori ekonomi Keynes dan Neo Klasik hingga Operation Twist yang pertama kali dilakukan oleh Kennedy. Kennedy adalah seorang politikus ulung dengan pengetahuan ekonomi yang luar biasa, dia mampu mengombinasikan pendekatan ekonomi Keynes dan Neo Klasik secara bersamaan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi melalui transmisi perbankan yang tentunya membutuhkan pengawasan perbankan dengan seksama. 

Setelah peperangan pada awal abad ke-20, John Maynard Keynes memimpin reaksi melawan abstensi pemerintahan dari urusan-urusan ekonomi dan menganjurkan kebijakan fiskal intervensionis untuk mendorong permintaan dan pertumbuhan ekonomi. Dengan dunia dibagi menjadi beberapa bagian, dunia pertama yang kapitalis, dunia kedua yang komunis, dan dunia ketiga yang miskin, konsensus pascaperang mulai hilang.

Para ahli seperti Milton Friedman dan Friedrich von Hayek memperingatkan The Road to Serfdom dan sosialisme serta memfokuskan teori mereka terhadap hal-hal yang dapat diperoleh melalui kebijakan moneter dan deregulasi yang lebih baik. Keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan pengawasan perbankan juga sangat nyata dalam Operation Twist (OT). Operation Twist diluncurkan pada tahun 1961 pada saat John F. Kennedy menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).

Sejak ia menjabat, AS telah berada di dalam resesi sejak April-60 dan Kennedy ingin mengambil tindakan untuk menstimulasi ekonomi. Ironisnya, Kennedy mengumumkan Operation Twist pada Februari 1961 dan NBER mencatat bahwa Februari 1961 sebagai akhir dari resesi.

Pada saat itu, itu dirasakan resesi kemungkinan akan berlanjut kecuali ada sesuatu tindakan yang dilakukan. Ketika terjadi resesi, bank sentral menurunkan suku bunga namun Fed tidak mampu melakukannya di dalam sistem nilai tukar tetap Dolar Emas (atau sistem nilai tukar Bretton Woods). Di dalam sistem ini, semua mata uang yang dipatok terhadap dolar AS, dan dolar AS dipatok dengan emas.

AS mengalami deficit neraca pembayaran dan menghadapi arus keluar emas untuk mengimbangi saldo akun eksternalnya. Suku bunga di AS sudah lebih rendah dari Eropa dan jika Fed menurunkan suku bunga lebih jauh, Fed khawatir akan terjadi  lebih banyak arus emas yang keluar mengarah ke ketidakstabilan nilai mata uang.

Berdasarkan batasan ini, Kennedy bekerja sama dengan Federal Reserve dan menginisiasi Twist Operation. Di dalam keadaan ini, Fed akan membeli sekuritas jangka panjang dan Departemen Keuangan akan mengeluarkan lebih banyak obligasi jangka pendek untuk mendorong suku bunga jangka panjang lebih rendah.

Peristiwa itu dinamakan Operation Twist didasarkan pada tarian twist yang sangat populer di tahun 1960-an. Ekonomi di balik ini adalah bahwa Fed membeli sekuritas jangka panjang, kenaikan permintaan terhadap sekuritas jangka panjang ini akan mengarah pada hasil jangka panjang yang lebih rendah. Hasil yang lebih rendah akan ditransmisi untuk menurunkan tingkat suku bunga jangka panjang dalam perekonomian yang mengarah pada investasi dan konsumsi yang lebih tinggi di dalam perekonomian.

Ini juga akan mengakibatkan beban bunga yang lebih rendah pada pemegang hutang yang mengarah untuk lebih menstimulasi ekonomi. Penelitian oleh Eric Swanson dari Fed San Francisco menunjukkan bahwa di dalam Operation Twist pertama, Fed membeli sekitar US$8,8 miliar obligasi jangka panjang dan mengurangi kas jangka pendek sekitar US$7,4 miliar.

Penelitian lain oleh Adam Zaretsky menunjukkan bahwa portofolio aset Fed berubah pasca Operation Twist pertama. Penelitian keduanya menunjukkan, Operation Twist pertama dibatasi sampai tahun 1961 dengan aktivitas sangat sedikit dalam beberapa tahun tersisa sampai dihentikan secara resmi pada tahun 1965. 

Jika kita melihat hasil dalam seluruh periode, kita melihat hasil meningkat di seluruh kurva pada periode tahun ke-4. Pada Februari 1961, hasil 3 bulan adalah 2,42% dan pada Desember 1965 adalah 4,38%. Dampaknya seharusnya lebih terlihat pada tenor lebih lama tetapi 10 tahun naik dari 3,78% pada Februari 1961 menjadi 4,62% pada Desember1965, sedangkan hasil 20 tahun naik dari 3,84% menjadi 4,5% pada periode yang sama.

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat juga ikut membaik dan lebih dari itu penghentian program ini tidak menciptakan guncangan ekonomi domestik maupun internasional. Artinya Kennedy telah membuktikan kepada dunia bahwa tidak terjadi zero sum games sepanjang pengawasan perbankan di Amerika Serikat dan negara lain dapat berfungsi secara optimum.

Operation Twist dan Quantitative Easing juga sangat mirip dari segi kualitatif maupun kuantitatif. Pada keduanya, Federal Reserve tidak mampu atau tidak mau untuk menurunkan target tingkat suku bunga dana federal-pada kasus Quantitative Easing, karena batasan tingkat suku bunga jangka pendek yang tidak mungkin lebih lebih rendah dari nol, sedangkan dalam kasus Operation Twist, karena besarnya outflow emas.

Dengan demikian, tujuan dari kedua program adalah untuk menurunkan Treasury yields jangka panjang tanpa menurunkan suku bunga federal funds. Metode yang digunakan untuk melaksanakan masing-masing program juga sangat mirip: untuk Operation Twist, Fed dan Treasury pada dasarnya menjual sekuritas treasury jangka pendek dan membeli surat berharga dan obligasi treasury jangka panjang.

Untuk melaksanakan Quantitative Easing, Federal Reserve melakukan pembiayaan terhadap pembelian treasury jangka panjang dengan menerbitkan cadangan bank. Cadangan bank adalah kewajiban jangka pendek Federal Reserve daripada treasury, tapi selain dari perbedaan teknis, pelaksanaan dua kebijakan, Operation Twist dan Quantitative Easing, pada dasarnya identik.

Hasilnya saat ini setelah lima tahun didera oleh krisis pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat sudah kembali pulih dan pengawasan perbankan juga semakin baik. Salah satu indikator pengawasan perbankan yang semakin baik adalah masuknya Goldman Sach ke dalam indeks industri Dow Jones bersama VISA.

Quantitatif Easing seharusnya diberikan nama Teori Ekonomi John F.Kennedy yang menyatukan teori pertumbuhan ekonomi dengan pengawasan perbankan yang sehat dan ini merupakan momen yang tepat atas peringatan wafatnya Kennedy baru-baru ini.

BERITA TERKAIT

Pertahankan Sinergitas dan Situasi Kondusif Jelang Putusan Sidang MK

  Oleh: Kalista Luthfi Hawa, Mahasiswa Fakultas Hukum PTS   Sidang Mahkamah Konstitusi (MK) tengah menarik perhatian publik menjelang putusan…

Pemerintah Bangun IKN dengan Berdayakan Masyarakat Lokal

  Oleh: Saidi Muhammad, Pengamat Sosial dan Budaya   Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur bukan hanya tentang…

Ekonomi Mudik 2024: Perputaran Dana Besar Namun Minim Layanan Publik

    Oleh: Achmad Nur Hidayat MPP, Ekonom UPN Veteran Jakarta   Pergerakan ekonomi dalam Mudik 2024 melibatkan dana besar…

BERITA LAINNYA DI Opini

Pertahankan Sinergitas dan Situasi Kondusif Jelang Putusan Sidang MK

  Oleh: Kalista Luthfi Hawa, Mahasiswa Fakultas Hukum PTS   Sidang Mahkamah Konstitusi (MK) tengah menarik perhatian publik menjelang putusan…

Pemerintah Bangun IKN dengan Berdayakan Masyarakat Lokal

  Oleh: Saidi Muhammad, Pengamat Sosial dan Budaya   Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur bukan hanya tentang…

Ekonomi Mudik 2024: Perputaran Dana Besar Namun Minim Layanan Publik

    Oleh: Achmad Nur Hidayat MPP, Ekonom UPN Veteran Jakarta   Pergerakan ekonomi dalam Mudik 2024 melibatkan dana besar…