Kreativitas Sebagai Bagian Tujuan Pendidikan - Oleh: Prof. Dr. Imam Suprayogo, Rektor UIN Malang

Semua orang menghendaki agar anak-anaknya kreatif, kaya ide, gagasan, dan  sejenisnya. Anak yang kreatif akan mampu hidup mandiri di mana saja dan kapan saja. Orang yang kreatif bisa mengubah sesuatu yang sederhana menjadi lebih bermanfaat, berguna,  bahkan menjadi lebih mahal dan dicari orang.

Dengan kreatifitasnya,  seseoran berhasil mengubah  kapas  menjadi benang, dan kemudian benang menjadi kain. Atas kekuatan kreatifitasnya  pula, seseorang mampu menjadikan  jenis kain sederhana  menjadi semakin halus dan indah. Demikian pula, kain itu dibuat pakaian bermacam-macam model dan warnanya. Semakin kreatif masyaraat,  maka karya-karyanya semakin indah.

Juga besi yang semula tidak kelihatan gunanya, dengan kreatifitas seseorang,  maka benda itu diubah menjadi mesim yang digunakan untuk alat transportasi, seperti mobil, kereta api, kapal laut, dan bahkan juga kapal terbang. Semakin kreatif seseorang maka karya-karya yang dihasilkan semakin indah dan modern. Bahan yang sama akan berhasil dibentuk menjadi  sesuatu yang berbeda kualitasnya  oleh karena dibuat oleh orang yang berbeda kreatifitasnya.

Pertanyaannya adalah,  apakah lembaga pendidikan yang ada sekarang ini  sudah mampu menjadikan para lulusannya semakin kreatif atau cerdas. Untuk menjawab pertanyaan itu, tidak terlalu sulit. Secara sederhana bisa diketahui  dari   melihat apa saja yang bisa dihasilkan oleh para lulusan lembaga pendidikan yang selama ini dibangun. Lulusan sekolah menengah atas, yang tidak meneruskan ke perguruan tinggi, mereka telah bisa melakukan pekerjaan apa. Begitu  pula, yang sudah lulus menjadi sarjana, mereka  telah berhasil  membuat apa.

Beberapa tahun terakhir, banyak orang mengeluh,  bahwa jumlah  lulusan pendidikan dan bahkan hingga ke perguruan tinggi semakin banyak jumlahnya  yang menganggur. Ditengarai, lulusan SMA di kota besar hanya bisa diterima menjadi petugas security, sopir, tenaga kebersihan, dan atau penjaga toko. Seolah-olah,  hasil pekerjaan  lembaga pendidikan selama puluhan tahun,  belum memiliki kemampuan yang sebanding dengan tenaga dan biaya yang dikeluarkan. Melihat kenyataan itu, maka orang kemudian mempertanyakan, apa yang salah dari lembaga pendidikan selama ini.

Manakala demikian keadaannya, maka tujuan pendidikan, di antaranya  agar para peserta didik menjadi semakin  kreatif, ternyata belum sepenuhnya berhasil.  Buktinya,  mereka  belum semuanya mampu  mengubah sesuatu yang kurang penting menjadi penting dan atau bernilai tinggi. Sekalipun  seseorang telah dididik selama sembilan tahun di sekolah dasar, dan tiga tahun di sekolah menengah, dan bahkan ditambah empat tahun di perguruan tinggi, tetapi ternyata belum semua mampu mencukupi kebutuhan dirinya sendiri. Maka artinya,  mereka belum kreatif sebagaimana yang dikehendaki oleh penyelenggaraan pendidikan selama ini.

Mungkin ada  sesuatu yang salah dari penyelenggaraan pendidikan selama ini, misalnya terkait kurikulum, tenaga pengajar, manajemen, orientasi penyelenggaraan, dan atau sistem yang dibangun secara keseluruhan. Terkait dengan kurikulum misalnya, mereka sudah diajar IPA, IPS, Bahasa, hingga lulus,  tetapi berbagai pelajaran yang dimaksudkan itu ternyata belum berhasil menjadikan para lulusannya memiliki kreativitas yang tinggi,  sehingga mereka kaya ide, gagasan, atau prakarsa yang diperlukan sebagai bekal hidup.

Bahkan tidak sedikit ditemui, setelah mereka lulus, tidak saja tidak kreatif, tetapi juga memiliki  kepercayaan diri yang rendah. Tatkala masih kecil, mereka  sedemikian lincah, berani mengekspresikan kemampuannya dengan berbagai cara, tetapi setelah lulus dari sekolah, ternyata mereka sekedar menulis dan berbicara saja belum tentu  berani. Manakala di antara mereka ada yang berani, namun  keberaniannya tidak selalu disalurkan pada hal positif, tetapi justru sebaliknya.  Aktualisasi dirinya tidak sedikit yang  disalurkan pada hal yang kurang tepat.

Memang ilustrasi itu tidak mewakili seluruh lulusan sekolah. Masih banyak di antara mereka yang kreatif,  berprestasi, memiliki keberanian,  dan percaya diri.  Tetapi, mereka yang  kurang memuaskan itu tidak sulit ditemui di mana-mana. Lulus sekolah banyak yang  menganggur. Mereka  belum mampu  menunjukkan bahwa dirinya adalah lulusan  jenjang pendidikan yang seharusnya sudah  mampu mandiri. Persoalan dimaksud  bukan sederhana, oleh karena itu,  seharusnya  mendapatkan perhatian serius, agar   kita tidak melihat generasi ke depan menghadapi  persoalan  yang semakin besar dan berat.  Pendidikan harus mampu mengantarkan generasi muda  menjadi generasi yang kreatif, atau  mampu mengubah sesuatu yang tidak penting menjadi berguna, bernilai tinggi,  dan berharga mahal. Wallahu a’lam. (uin-malang.ac.id)

 

BERITA TERKAIT

Pembangunan Infrastruktur Demi Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Papua

  Oleh : Damier Kobogau, Mahasiswa Papua tinggal di Surabaya   Pemerintah terus berkomitmen membangun Papua melalui berbagai pembangunan infrastruktur…

Pembangunan Fasilitas Pendukung Salah Satu Kunci Kesuksesan IKN

  Oleh : Rivka Mayangsari, Peneliti di Lembaga Studi dan Informasi Strategis Indonesia   Pembangunan IKN merupakan sebuah keputusan sejarah…

Presiden Terpilih Perlu Bebaskan Ekonomi dari Jebakan Pertumbuhan 5% dengan Energi Nuklir Bersih

    Oleh: Dr. Kurtubi, Ketua Kaukus Nuklir Parlemen 2014 – 2019, Alumnus UI Bencana Alam yang banyak terjadi didunia…

BERITA LAINNYA DI Opini

Pembangunan Infrastruktur Demi Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Papua

  Oleh : Damier Kobogau, Mahasiswa Papua tinggal di Surabaya   Pemerintah terus berkomitmen membangun Papua melalui berbagai pembangunan infrastruktur…

Pembangunan Fasilitas Pendukung Salah Satu Kunci Kesuksesan IKN

  Oleh : Rivka Mayangsari, Peneliti di Lembaga Studi dan Informasi Strategis Indonesia   Pembangunan IKN merupakan sebuah keputusan sejarah…

Presiden Terpilih Perlu Bebaskan Ekonomi dari Jebakan Pertumbuhan 5% dengan Energi Nuklir Bersih

    Oleh: Dr. Kurtubi, Ketua Kaukus Nuklir Parlemen 2014 – 2019, Alumnus UI Bencana Alam yang banyak terjadi didunia…