Pola Transportasi Makro

Pola Transportasi Makro

 

Oleh Bani Saksono

(wartawan Harian Ekonomi Neraca)

 

Pada era kepemimpinan periode kedua Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, yaitu pada 2002-2007, Pemprov DKI Jakarta mengembangkan sistem transportasi umum massal yang terintegrasi satu sama lain. Sistem transportasi massal yang dikembangkan adalah berbasis jalan raya dan rel. Konsep itu dihimpun dalam Pola Transportasi Makro (PTM).  Gubernur Sutiyoso dua kali merevisi PTM, yang dikukuhkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 103 Tahun 2004 dan direvisi dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 84 Tahun 2007.

PTM meliputi tiga bagian, pengembangan angkutan umum, pembatasan lalu lintas, dan peningkatan kapasitas jalan. Jenis angkutan umum yang dikembangkan ada lima jenis  moda transportasi , yaitu bus rapid transit)/busway,  mass rapid transit (MRT), light rail transit (LRT)/monorel , way.  Belakangan, waterway tak diseriusi  karena  jalur air untuk transportasinya tak memenuhi debit minimal, kadang meluap di musim hujan atau kering di saat kemarau.

Untuk mengatasi kemacetan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menerapkan empat pola, yaitu ( ERP), kebijakan parkir,  dan park and ride.  Sedangkan  untuk pengembangan kapasitas jalan, sekurangnya ada empat program yang akan  diiakukan, yaitu pengembangan potensi  jalan baru,  memperbanyak jalur pejalan kaki, peningkatan  kapasitas  pembangunan simpang, serta penambahan jalan tol.  

PTM dibuat antara lain untuk mdan mengoptimalkan penggunaan angkutan umum dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Namun, rupanya pelaksanaan PTM tersebut tak mulus. Proyek busway dengan 15 koridor yang ditarget selesai dibangun pada 2010. Tapi kenyataannya, saat ini, 2013, baru terealisasi 12 koridor. Masih ada tiga koridor yang belum direalisasikan.  

 

Operasionalisasi busway dengan bus Transjakarta masih belum mampu mewujudkan sebagai sarana transportasi umum massal yang aman, nyaman, cepat, dan terjangkau. Waktu tunggu antarbus (headway) jauh dari waktu yang ditargetkan. Penyebabnya, setidaknya ada dua hal, jumlah armada yang masih kurang dan jalur busway yang tidak steril. Kita masih menunggu hasil evaluasi dari pengenaan denda maksimal bagi para menerobos jalur busway.

 

Bagaimana dengan kereta api listrik (KRL)? Nyaris sama dengan busway. Jadwal keberangkatan atau kedatangan yang jarang tepat dan daya tampung yang sudah tak memadai. Jadi, jumlah gerbongnya harus terus diperbanyak dan diperbarui agar tak sering mogok. Tarif KRL dan busway sangat terjangkau semua lapisan masyarakat. Itu karena pemerintah masih memberikan subsidi. Tujuan subsidi diberikan, agar supaya masyarakat tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi dan beralih ke kendaraan umum.

Kita juga masih menunggu realisasi proyek monorel dan MRT pada 2016-2018. Apakah mampu mengatasi masalah lalu lintas kota kita, yaitu kecelakaan dan kemacetan. []

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…