Adira Ingin Menggarap Pasar Indonesia Timur

NERACA

Jakarta - Perusahaan pembiayaan Adira Finance akan memperluas pangsa pasar atau market share hingga ke Indonesia Timur. Pasalnya, wilayah tersebut belum cukup terwadahi oleh perusahaan pembiayaan. Padahal jika dioptimalkan dapat mendorong peluang bisnis bagi perusahaan.

“Dalam waktu kurang lebih 5 tahun ke depan kemungkinan kita bisa memperluas pangsa pasar hingga 30% di Indonesia Timur. Karena di walayah tersebut banyak peluanh bisnis yang belum tersentuh. Padahal pertumbuhan ekonomi di sana dapat mendorong bisnis kita juga,” kata Chief Executive Officer Adira Finance, Willy Suwandi Dharma, di Jakarta, Selasa (10/12).

Lebih lanjut Willy mengatakan, sejauh ini peluang bisnis perusahaan yang dikelolanya masih didominasi oleh konsumen di Pulau Jawa. “Cakupan bisnis kita selama ini 50% berada di Pulau Jawa sedangkan 50% lainnya tersebar di daerah-daerah. Sedangkan Indonesia timur baru mencakup sebesar 20% saja,” jelasnya.

Secara rinci dirinya menerangkan peluang usaha yang diperoleh dari Indonesia Timur didominasi berasal dari konsumen di wilayah Sulawesi sebesar 10% sampai 11%. Kemudain Kalimantan sebesar 9%. Kemudian diikuti oleh Kupang, Sorong, Larantukan, Flores dan Jayapura.

“Paling besar memang masih diperoleh dari Sulawesi. Tapi next time kami melihat Kalimantan bisa mengejar. Intinya kami tetap mendorong kontribusi bisnis di wilayah tersebut. Hal ini perlu untuk menambah portofolio,” tutur Willy.

Untuk mencapai pangsa pasar di wilayah tersebut Willy mengaku pihaknya akan menambah banyak jaringan. Termasuk juga sosialisasi perusahaan pembiayaan yang dikelolanya. Dengan cara itu ia menilai masyaralat di wilayah itu dapat mengenal perusahaan peembiayaan sehingga dapat dimanfaatkan untuk menunjang produktifitas.

“Kita punya program Adira Faces of Indonesia yang diwujudkan melalui pendekatan CSV (Creating Sharing Value) perusahaan-perusahaan traveling. Hal ini dilakukan melalui kegiatan promosi wisata lokal ke wilayah Indonesia timur. Dengan begitu masyarakat wilayah tersebut selain dapat mengenal adanya perusahaan pembiayaan juga bisa meningkat taraf ekonominya dengan semakin ramainya wisatawan yang berkunjung ke wilayah tersebut,” terang dia.

Struktur portofolio

Selain itu Willy juga mengatakan dari sisi permodalan pihaknya akan menerbitkan obligasi senilai RP4 triliun di tahun 2014. “Sebetulnya obligasi yang akan diterbitkan itu merupakan sisa jatah tahun 2013. Tapi baru akan kita terbitkan di tahun 2014 secara bertahap pada kuartal I, kuartal II, dan kuartal III. Kita belum tahu besarannya di masing-masing kuartal. Karena harus dilihat dulu kemampuan daya serap pasar. Dan pastinya itu dapat membantu untuk kejar peluang di Indonesia Timur,” tandasnya.

Willy menjelaskan hingga saat ini Adira Finance memiliki investasi portofolio senilai Rp45 triliun. Secara rinci dari besaran investasi tersebut Rp25 triliunnya diperoleh dari join financing. Sedangkan equity perusahaan hanya sebesar Rp5 triliun. “Dari besaran investasi portofolio itu juga ada dana sebesar Rp20trilun yang di dalamnya diperoleh dari penerbitan obligasi sebesar Rp10 trilun. Sedangkan Rp10 triliun lainnya berasal dari pinjaman bank. Nah yamng dari pinjaman bank 2,3%-nya berasal dari offshore atau dengan mata uang asing. Sisanya baru yang kita peroleh dengan rupiah,” tukas Willy. [lulus]

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…