Sektor Kelautan dan Perikanan - KKP Gelar Penghargaan Adibakti Mina Bahari 2013

NERACA

 

Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menggelar acara penganugerahan Adibakti Mina Bahari 2013. Penghargaan Adibakti Mina Bahari ini diberikan sebagai wujud apresiasi terhadap unit pelayanan yang mempunyai peringkat tertinggi atau telah melaksanakan pelayanan prima yaitu pelayanan yang cepat, tepat, murah, aman, berkeadilan, dan akuntabel. Penghargaan juga ditujukan untuk memberikan apresiasi terhadap perorangan, kelompok atau unit kerja non pelayanan publik lingkup KKP dan pemangku kepentingan yang telah berprestasi di sektor kelautan dan perikanan.

“Penghargaan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Nusantara, harapannya dengan adanya penghargaan seperti ini muncul champion-champion baru di bidang perikanan. Adapun makna dari pengargaan ini suatu bentuk apresiasi dari pemerintah dan stakeholder kepada para pencapai-pencapai yang kinerja di sektor perikanan dan kelautan,” kata Sekertaris Jenderal, KKP Syarif Wijaya, sesaat setelah acara Penyerahan Penghargaan Adibakti Mina Bahari Tingkat Nasional Tahun 2013 di kantor KKP, Jakarta, Senin malam (9/12).

Selain itu juga, sambung Syarif, dengan adanya penghargaan seperti ini nantinya muncul satu contoh keteladan pengusaha-pengusaha perikanan yang berhasil akan menjadi model untuk pembangunan perikanan di masa mendatang. “Kata kunci dari kemajuan pembangunan perikanan ini adalah sinkronisasi dengan menyatukan program baik pusat dan daerah, dari pihak swasta, maupun masyarakat sebagai satu kesatuan sehingga mampu menciptakan hasil yang maksimal,” sambungnya.

Provinsi Jawa Tengah sebagai penerima penghargaan terbanyak karena dinilai paling progresif dalam menangkap kebijakan dan peluang-peluang untuk maju. “Ke depan provinsi-provinsi lain harus mampu mengejar ketertinggalan itu. Seperti untuk wilayah daerah timur potensi sangat besar, jika bisa didorong lebih masksimaldapat mengejar ketertinggalan itu,” ujarnya.

Adapun untuk penghargaan tahun 2013 ini, KKP telah memberikan lebih dari 100 penghargaan Adibakti Mina Bahari (AMB) yang terbagi dalam 36 kategori. Penghargaan Adibakti Mina Bahari merupakan bentuk apresiasi KKP atas peran aktif, serta kepedulian para pemangku kepentingan dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan. Ajang ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya keterpaduan visi dan misi antara pembina dengan para pemangku kepentingan, sehingga dapat meningkatkan peran masing-masing dalam pembangunan kelautan dan perikanan. “Adibakti Mina Bahari juga sebagai apresiasi atas upaya peningkatan kualitas pelayanan publik dan peran serta para pemangku kepentingan sektor kelautan dan perikanan,” tuturnya.

Selain itu juga penghargaan Adibakti Mina Bahari merupakan pengakuan atas jasa dan prestasi di dalam melaksanakan pembangunan perikanan. Dimana prestasi tersebut juga sedikit banyak telah memberikan kontribusi dalam pencapaian predikat A atas Laporan Akuntabilitas Kinerja (Lakip) KKP tahun 2013. Prestasi ini, bagi KKP merupakan pencapaian luar biasa sesudah predikat WTP yang diperoleh 2 tahun berturut-turut. “Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah bekerja keras sehingga kita dapat mencapai predikat tersebut,” terangnya.

Oleh karenannya melalui ajang penghargaan seperti inilah saat yang tepat dimana seluruh pelaku Perikanan berkumpul sehingga bisa dijadikan ajang pertemuan untuk sharing, guna perbaikan sektor Perikanan kedepan. “Ini kesempatan buat para semua yang terlibat di sektor Perikanan untuk sharing, sehingga memunculkan gairah yang besar untuk para pembudidaya guna mendorong produktifitas yang lebih tinggi,” tegasnya.

Lebih jauh Syarif menjelaskan, Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan KKP dalam Renstra sebagian besar telah tercapai. Bahkan beberapa di antaranya melebih target yang telah dtentukan. Produksi perikanan tahun 2012 tercatat sebesar 15,3 juta ton. Untuk pertama kalinya telah mencapai swa sembada garam dengan produksi 2 juta ton. Ekspor produk perikanan mencapai US$ 4 milyar dengan dengan tingkat konsumsi ikan 34 kg/kapita/tahun. Sedangkan Nilai Tukar Nelayan/Pembudidaya sebagai salah satu indikator kesejahteraan berada di tingkat 105,4.

“Tahun 2015, Indonesia akan memasuki era ASEAN Economic Community, yang menuntut kesiapan di seluruh aspek kehidupan bangsa. Terutama daya saing bangsa merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai kejayaan tersebut,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…