NERACA

Pematangsiantar - Angka inflasi di Kota Pematangsiantar, pascakenaikan bahan bakar minyak secara nasional terus mengalami kenaikan, terparah dalam dua bulan terakhir tercatat tertinggi di Provinsi Sumatera Utara.

"Sangat tinggi mencapai 1,39 persen secara bulanan dan tahunan 12,58 persen lebih tinggi dari 2011 dan 2012," kata Manajer Tim Kajian Statistik dan Survei Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Pematangsiantar, Fransiska Sihaloho, Senin (9/12).

Kondisi ini cukup mengejutkan pihak Bank Indonesia yang memperkirakan laju inflasi tahuan kalender dan tahunan tidak sampai pada dua digit berdasarkan pantauan pasar dan tren tahunan yang hanya satu digit.

"Total tahunan atau tahun kalender 2013 sampai Nopember sudah mencapai 11.33 persen, terbilang tinggi dibandingkan 2012 yang mencapai 3,57 persen. Untuk Desember nanti perlu diwaspadai," ujar Fransiska Sihaloho.

Kasie Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Pematangsiantar Rossy Hutapea menyebutkan naiknya harga kelompok bumbu-bumbuan menjadi penyumbang terbesar kenaikan inflasi di kota ini yang mencapai 1,09 persen.

"Harga cabai merah, bawang merah dan tomat buah pada Oktober dan Nopember cukup tinggi sehingga mempengaruhi inflasi. Kalau kelompok lainnya stabil sekitar nol koma persen," sebut Rossy yang memprediksi inflasi Desember dipengaruhi Natal dan Tahun Baru. [ant]