Bisnis Ikan Hias - Pembudidaya Koi Dipacu Tingkatkan Kualitas

NERACA

 

Tangerang - Ikan hias merupakan salah satu komoditas perikanan potensial dalam menghasilkan devisa negara dan sumber pendapatan masyarakat. Nilai ekspor ikan hias Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan mencapai US$70 juta atau sekitar Rp764 miliar, naik 20% dari sekitar US$58 juta pada tahun 2012. Sedangkan untuk ikan koi tahun 2013 ini mampu menyumbang devisa negara sekitar US$19 juta atau Rp 178 miliar.

Untuk itu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan terus memacu pembudidaya koi Indonesia untuk meningkatkan kualitasnya agar semakin go internasional, sehingga akan menambah devisa negara. “Indonesia saat ini menjadi negara buruan untuk sektor perikanan, bukan hanya ikan konsumsi, ikan non konsumsi pun kian dilirik oleh negara lain,” kata Sharif C. Sutardjo, Menteri Kelautan dan Perikanan, seusai membuka 10th All Indonesia Koi Show 2013 di Tangerang, Minggu (8/12).

Seperti Taiwan, Singapore, saat ini banyak mengambil ikan dari Indonesia, bahkan Jepang sendiri yang notabene negara penghasil ikan Koi, sekarang sudah melirik ke Indonesia karena melihat kondisi lahan Indonesia yang masih luas, dan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang mendukung untuk bididaya ikan hias seperti ikan Koi. “Indonesia selain menjadi pengekspor ikan hias, tapi juga punya daya tarik tersendiri bagi negara lain untuk bisa mengembangkan ikan hias seperti ikan Koi di Indonesia,” imbuhnya.

Oleh karenanya KKP akan terus mendorong produktifitas dari ikan hias nasional dan men-support dengan mempublikasikan produk ikan hias nasioanl seperti pelelangan, atau pun event agar ikan hias seperti Koi ini dikenal sebagai produk Indonesia. “Arah kita kedepan adalah mengenalkan bahwa ikan Koi buukan hanya Japan, Indonesia pun mampu menciptakan ikan Koi,” sambungnya.

Bukan hanya dimata negara lain, Sharif menilai, dimata para penggemar ikan koi di Indonesia sendiri menunjukkan angka kemajuan yang amat cepat. Saat ini setidaknya terdapat 22 klub penggemar koi, 19 koi breeder, 6 importir ikan koi asal Jepang serta puluhan dealer ikan koi, yang tersebar diseluruh Indonesia. Mereka terus berusaha keras membuahkan jenis-jenis ikan koi terbaik. Diantaranya melalui kontes koi seperti event 10th All Indonesia Koi Show 2013.

Event seperti hari ini adalah upaya strategis yang dilakukan para stakeholders koi Indonesia mulai dari pembudidaya ikan, pedagang, klub-klub koi sampai dengan pecinta dan hobbies koi melalui Asosiasi Pecinta Koi Indonesia (APKI). “Dengan melaksanakan promosi melalui kontes-kontes dan lomba-lomba baik lokal ataupun nasional akan dapat meningkatkan harga jual koi serta dapat menggairahkan pasar koi nasional,” katanya.

Sharif menegaskan, KKP bersama stakeholders akan terus menerus melakukan upaya-upaya menggairahkan bisnis koi nasional seperti kontes, pameran, bursa, perluasan akses pasar ikan hias. Termasuk upaya mengedukasi masyarakat dalam mengembangkan koi secara baik dan benar, sehingga koi Indonesia dapat menjadi salah satu pilar ekonomi nasional. Kegiatan kontes koi di tingkat regional maupun nasional dapat memotivasi pembudidaya lokal untuk meningkatkan kualitas koi.

Kontes juga sebagai ajang bersaing dalam kontes dan lomba yang diikuti peserta yang berasal dari berbagai daerah baik pada event lokal, nasional maupun internasional sehingga dapat memacu pertumbuhan usaha koi pada sisi pemasaran. “Kegiatan kontes 10th All Indonesia Koi Show 2013 dari sisi trading nya mampu mengusung ikan koi Indonesia go international,” ujarnya.

Menurut Sharif, APKI sebagai mitra strategis pemerintah untuk pengembangan koi nasional memiliki peran penting sebagai fasilitator untuk dapat membantu memecahkan permasalahan koi nasional. Diantaranya, APKI bisa berkiprah lebih besar memajukan ikan hias Indonesia melalui implementasi 3 strategi. Yaitu, peningkatan mutu dan kulitas koi sesuai standard pasar internasional, pengembangan produk (product development) dari koi-koi bernilai rendah (low value products) ke koi bernilai jual tinggi (high value products) serta penguatan dan pengembangan pemasaran koi baik domestik maupun internasional.

Terutama melalui 10th All Indonesia Koi Show 2013 event kontes koi nasional dapat menjadi salah satu solusi pembangunan branding ikan hias nasional melalui komoditas koi mampu mengharumkan Indonesia di dunia internasional. “Pada kesempatan ini saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada APKI yang telah menginisiasi event pameran dan kontes koi di tingkat nasional. Diharapkan kontes-kontes nasional dapat terus berkembang sampai internasional,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…