NERACA
Bandung - Dalam rangka memberdayakan UKM di Jabar yang kini jumlahnya mencapai 8,2 juta unit, Pemprov. Jabar concern pada langkah-langkah pemberdayaan UKM , baik dari aspek kuantitas maupun kualitas.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, kegiatan promosi produk UKM terus gencar dilakukan, dengan tujuan untuk memperluas jaringan produk UKM. Hal tersebut mengemuka dalam konpresni pers Dinas KUKM, Senin (18/7) sore lalu.
Kadis KUKM Jabar, Wawan Hernawan dalam pertemuan tersebut, mengungkapkan perluasan jaringan pasar salah satunya di tahun ini akan dilakukan melalui kegiatan Cooperative Fair. Melalui kegiatan ini setidaknyapelaku UKM asal Jabar akan bertemu denga pelaku UKM lain dari Provinsi lain sehingga melalui even tersebut akan membuka peluang membuka jaringan pasar UKM.
Penyelenggaraan Cooperative Fair tahun ini, yang akan digelar pada 20 sampai 24 Juli 2011, sedikitnya akan diikuti peserta sebanyak 500 peserta dan 87 stand produk halal. UKM yang mengikuti Cooperative Fair adalah UKM yang bergerak di bidang kerajinan, batik, border, olahan kulity, fashion atau garment, aksesoris, house decoration, makanan dan minuman olahan, herbal dan lainnya.
Cooperative Fair, di tahun ini akan diikuti oleh UKM binaan dari 33 Provinsi di Indonesia, UKM binaan dari 26 Kabupaten/Kota di Jabar, UKM binaan BUMN/BUMD Se-Jabar dan lembaga pembiayaan bank dan non bank.
Cooperative Fair, sudah dilaksanakan rutin setiap tahun. Di tahun ini merupakan kegiatan ke-8 kali. Pada penyelenggaraan Cooperative Fair pertama tahun 2004, diikuti UKM dari 20 Provinsi, pengunjung per hari sebanyak 2.000 orang dengan omset
pemasaran mencapai Rp. 1.237.540.000.
Sementara itu, pada even Cooperative Fair ke-7 yang digelar tahun 2010, diikuti 28 Provinsi, jumlah pengunjung mencapai 3200 orang per hari dengan omset pemasaran mencapai Rp.1.923.500.000.
Sehubungan dengan adanya peningkatan target setiap tahun, harapannya di tahun ini omset bisa mencapai diatas Rp.2 miliar dan berdasarkan hasil jarring aspirasi dari peserta untuk tahun-tahun selanjutnya, durasi waktu penyelenggaraan bisa bertambah
diharapkan dapat mencapai 10 hari.
Menjawab pertanyaan tentang evaluasi keberhasilan Cooperative Fair, kata Wawan kaitannya dengan perluasan jaringan pemasaran mengungkapkan melalui Cooperative Fair beberapa produk UKM asal Jabar telah berhasil membuka pemasaran di daerah lain baik antar Provinsi maupun antara Negara.
Selama ini, produk Bandrek Cihanjuang telah mempunyai pangsa pasar di beberapa daerah di Kalimantan dan Medan (Sumatera Utara). Sementara itu, produk border asal Sumedang telah mempunyai pasar di Malaysia.
NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…
NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…
NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…
NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…
NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…
NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…