Isu Tappering Of Masih Menghantui IHSG

NERACA

Jakarta – Pelemahan bursa saham AS berdampak negatif pada laju bursa saham Asia yang berimbas pada laju IHSG yaitu perpanjang penurunan lajunya. Di sisi lain, belum adanya berita positif lanjutan dari dalam negeri membuat IHSG belum dapat beranjak dari zona pelemahan. Laju rupiah yang kembali dalam tren pelemahannya turut menambah sentimen negatif.

Kepala riset Trust Securities Reza Priyambada menyebutkan, perdagangan (5/12) IHSG menyentuh level tertingginya 4242,11 di awal sesi pertama dan menyentuh level terendahnya 4186,94 di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4216,89. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun.

Sementara itu, menguatnya nilai tukar Yen yang dibarengi dengan masih adanya spekulasi tappering off dan pembahasan anggaran AS berimbas negatif pada laju nilai tukar Rupiah. Meski pihak pemerintah mencoba memberikan penilaian positif bahwa pelemahan nilai tukar dolar AS berimbas positif pada penurunan impor namun, pasar tetap menanggapi negatif dengan Rupiah berada di atas target support Rp12050 Rp12028-11995 (kurs tengah BI),”Di sisi lain, masih beredarnya isu tappering off juga membuat pelaku pasar bersikap wait and see. Tak ketinggalan, naiknya harga minyak mentah dunia turut memberikan implikasi pada laju bursa saham Asia”, katanya dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara itu, dia menilai pelaku pasar juga harap-harap cemas terhadap rilis beberapa data-data ekonomi AS yang nantinya akan dimungkinkan akan segera melakukan pengurangan stimulus. Meski sifatnya baru spekulasi namun, kepanikan yang terjadi membuat pelaku pasar lebih memilih mengamankan portofolio masing-masing.

Spekulasi akan dimulainya tappering off di bulan ini membuat laju bursa saham AS bernasib sama dimana masih dalam pelemahannya. Padahal data-data yang dirilis ada beberapa yang cukup baik seperti turunnya defisit balance of trade dan positifnya new home sales.Beredarnya spekulasi akan adanya pertemuan FOMC, terutama untuk pembahasan anggaran yang sebelumnya hanya diperpanjang, telah membuat pelaku pasar cenderung menahan diri”, katanya.

Pada perdagangan Jumat (6/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4178-4200 dan resistance 4236-4244. Laju IHSG yang sempat berada dalam kisaran target support (4220-4238) seiring masih banyaknya terjadi aksi jual. Ternyata, pelemahan yang terjadi untuk menutup utang gap 4191-4225. Inipun masih menyimpan potensi untuk menutup utang gap 4072-4102 bila tidak ada sentimen positif yang mampu menahan pelemahan yang terjadi.

Pertimbangan saham-saham yaituAKRA Spt4750-4800 Rst4875-7925|Spinning di atas middle bollinger band(MBB)|Trd buys selama up4775 , TBIG Spt5850-5950 Rst6200-6250|Hammer di atas MBB|Trd buy selama up6050 , INCO Spt2325-2425 Rst2525-2550|Ladder bottom lampaui MBB|Trd buy selama up2450 , JSMR Spt4950-5150 Rst5350-5400|Tweezers top lewati MBB|Trd buy selama up5200 .

Saham-saham lainnya LSIP 1820-1920|Trd buy selama up1830 , ERAA 1270-1390|Trd buy selama up1350 , HRUM 3275-3475|Trd buy selama up3350 , AALI 22750-24350|Trd sell jika 23950 gagal bertahan , ADRO 1120-1220|Trd buy selama up1180. (nurul)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…