Selanjutnya, Pusri juga akan meneruskan proses revitalisasi untuk pabrik III dan IV yang berdiri di lokasi yang sama. Di samping merevitalisasi keempat pabrik yang sudah ada, Pusri juga berencana membangun pabrik di lokasi baru. Disebutkan, pembangunan pabrik baru itu merupakan rencana jangka panjang dan akan lebih baik jika pabrik barunya itu didirikan di wilayah Sumatera Selatan.
Efisiensi Energi
Kata Zain Ismed, pabrik Pusri II juga akan menghemat pemakaian energi gas dari 21,47 MMBTU per ton menjadi 14,8 MMBTU per ton,”Kami akan mengkonversi bahan bakar gas ke batu bara di mana saat ini sedang proses pembangunan pembangkit yang dilakukan oleh PT Rekayasa Industri (Rekin),”paparnya.
Adapun estimasi kebutuhan batu bara untuk perseroan tersebut sebesar 400.000 ton per tahun. Nantinya, bahan bakar itu akan disuplai oleh PT Bukit Asam (Persero)Tbk. Dia mengatakan pabrik ini nantinya dapat memproduksi amonia sebanyak 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun, serta urea sebanyak 2.750 ton per hari atau 907.500 per tahun. Disebutkan, Pusri II-B menggunakan teknologi Ases 21 yang dikembangkan oleh Pusri dan Toyo Int, dengan pelaksana proyek PT Rekayasa Industri Persero dan Toyo Engg Corp Int.
Asal tahu saja, pabrik Pusri II yang menempati lahan seluas 15 hektar dinilai sudah tidak efisien lagi. Dimana saat ini kapasitas terpasang produksi amoniak sebanyak 445.000 ton setahun dan urea 552.000 ton per tahun. Setelah direvitalisasi, kapasitas masing-masing akan dinaikkan menjadi 2.000 ton dan 2.750 ton per hari. Itu artinya, saban tahun, pabrik Pusri II akan mampu memproduksi 726.000 ton amoniak dan 1,72 juta ton urea. Kapasitas tersebut akan melampaui kapasitas pabrik Pusri IB, yang merupakan hasil revitalisasi pabrik Pusri I pada 1994 silam. Dalam setahun, pabrik Pusri IB mampu memproduksi 396.000 ton amoniak dan 570.000 ton untuk pupuk urea.
Komitmen PT Pusri terhadap lingkungan tidak perlu diragukan lagi dan hal ini terlihat dari prestasi dan pengharagaan yang diraih. Pasalnya, menjadi perusahaan yang efisien dan ramah lingkungan menjadi komitmen perseroan. “PT Pusri Palembang juga terus berupaya menjadi perusahaan yang ‘dimiliki’ oleh lingkungan,” ujar Manajer Humas PT Pusri Palembang, Sulfa Ganie.
Perseroan, lanjutnya, mempunyai kebijakan yang memang diprioritaskan untuk efisiensi dan lingkungan hidup. Contoh kecil, sebutnya, dengan kecanggihan teknologi yang dimiliki PT Pusri Palembang semaksimal mungkin mengurangi dan mengolah limbah sehingga menjadi lebih baik. PT Pusri Palembang bahkan telah menginvestasikan dana miliaran rupiah untuk pengadaan alat-alat pengolah limbah. Mulai unit pengolah limbah cair, pengolah limbah gas, pengolah limbah minyak, termasuk polusi suara. Lebih jauh, sambung Sulfa, PT Pusri Palembang juga menerapkan sistem manajemen lingkungan ISO 14001-2004, dimana berdasar hasil audit internal dan eksternal yang dilakukan setiap enam bulan, PT Pusri Palembang tetap dipercaya untuk menerapkan sistem tersebut. (bani)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…
NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…
NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…
NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…
NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…