WIKA Realisasikan Buyback 6,2 Juta Saham

NERACA

Jakarta- Di tengah fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatat telah merealisasikan rencana pembelian saham kembali saham (buyback) sebanyak 6.018.500 lembar saham. Harga perolehan rata-rata hasil pembelian kembali saham perseroan tercatat berada di level 1.706.77 per lembar saham. Informasi tersebut disampaikan manajemen perseroan dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (14/12).

Disebutkan, pembelian kembali saham tersebut dilakukan sejak 4 September 2013-4 Desember 2013. Untuk pembelian kembali sahamnya ini manajemen perseroan menyiapkan dana maksimal Rp 120 miliar. Pembelian kembali saham perseroan dinilai dapat memberikan fleksibilitas untuk mencapai struktur permodalan yang efisien dan memungkinkan perseroan untuk menurunkan keseluruhan biaya modal, meningkatkan Earning Per Share (“EPS”) serta Return of Equity (ROE) secara berkelnajutan.

Selain itu, juga dapat memberikan perseroan fleksibilitas yang lebih besar dalam rangka mengelola modal jangka panjang. Perseroan tidak akan melaksanakaan transaksi pembelian saham perseroan bila berdampak negatif secara material terhadap likuiditas dan permodalan perseroan.

Pihak manajemen mencatat, total ekuitas perseroan per 30 juni 2013 adalah sebesar 2,9 miliar. Oleh karena itu, alokasi dana pembelian kembali saham perseroan berasal dari saldo laba yang belum ditentukan penggunaaanya per 30 Juni 2013 yang tercatat Rp281,2 miliar. Dari jumlah tersebut, dana yang akan digunakan untuk membiayai program pembelian kembali saham perseroan paling banyak sebesar Rp120 miliar dari modal disetor dalam perseroan.

Rencana perseroan atas buyback saham ini untuk dikuasai sebagai treasury stock jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun. Perseroan sewaktu waktu dapat melakuan pengalihan atas saham yang dibeli kembali dengan cara dijual baik di bursa efek maupun di luar Bursa efek. Kedua, pelaksanaan Employee Stock Option Plan atau Employee Stock Purchase Plan. Selain itu saham juga dapat dijual kembali apabila harga saham telah meningkat.

Buyback saham yang dilakukan perseroan disebut sebut sebagaimana dalam peraturan OJK No.02/POJK.04/2013 tanggal 23 Agustus 2013 dan surat edaran OJK No.1/SEOJK.04/2013 tanggal 27 Agustus 2013. Sebagai informasi, tahun depan perseroan berencana melakukan go public untuk anak usahanya WIKA Beton dengan menggunakan buku keuangan September 2013.

Direktur PT Wijaya Karya Tbk, Ganda Kusuma pernah bilang, diharapkan dari realisasi atas rencana IPO anak usaha ini dapat dilangsungkan pada Maret 2014,”Paling lambat Maret tahun depan, Wika Beton sudah bisa melantai (mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia),”ujarnya.

Nantinya, dana yang diperoleh dari hasil penawaran saham tersebut akan digunakan untuk memperluas bisnis dan pembangunan pabrik beton untuk meningkatkan kapasitas produksi perseroan. Targetnya, melalui pelepasan sahamnya ini WIKA Beton mengincar dana hasil IPO sekitar Rp1 triliun sampai Rp1,5 triliun. (lia)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…