Baramulti Suksessarana Targetkan Produksi 8,5 Juta Ton

NERACA

Jakarta- PT Baramulti Suksesarana Tbk (BSSR) menargetkan kapasitas produksi 8,5 juta juta ton pada 2014 mendatang dari dua tambang batu bara perseroan. Bahkan, untuk mencapai target tersebut perseroan telah mempersiapkan untuk menambah fasilitas barge loading conveyor di Lok Buntar dan Sungai Puting. Informasi tersebut disampaikan manajemen perseroan dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (3/12).

Disebutkan, selain manambah fasilitas tersebut, perseroan juga akan meningkatkan kapasitas angkut tongkang melalui kanal dari Lok Buntar ke Sungai Puting. Ditargetkan, produksi batu bara dari anak usahanya PT Antang Gunung Meratus (AGM) di tahun depan sebanyak 7 juta ton. Sementara dari tambang perseroan di Kalimantan ditargetkan sebesar 1,5 juta ton pada akhir tahun 2014.

Blok tersebut terdiri dari empat blok batubara dengan total wilayah IUP 2.450.8 hektar. Tercatat, untuk produksi anak usahanya tersebut hingga sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 3,5 juta ton. Sementara untuk tambang BSSR sendiri belum berproduksi dikarenakan masih terganjal pembebasan lahan dan negosiasi ulang, yang diperkirakan baru selesai akhir Desember 2013.

Informasinya, perseroan juga masih menunggu proses selesainya pembaruan kontrak dengan pihak kontraktor bor dan kontraktor logging. Pembaruan kontrak baru tersebut terkait kegiatan eksplorasi perseroan di area Bara 3 yang merupakan blok paling barat konsesi di Kalimantan Timur.

Namun dari kegiatan eksplorasi yang telah berjalan, pihak manajemen mencatat hingga kini di blok Bara 3 telah dapat diidentifikasi sebanyak 25 seam dengan rata-rata ketebalan yang bervariasi berkisar antara 0,63 meter hingga 2,37 meter. Sejumlah delapan seam potensi telah berhasil diidentifikasi sepanjang arah strike 500 meter hingga 1.800 meter serta memiliki ketebalan rata-rata antara 1 meter-4 meter dan kualitas kalori (GAR) berkisar antara 4.986 kcal/kg hingga 5.708 kcal/kg.

Metode pemboran yang dilakukan adalah vertical drilling dengan menggunakan dua unit Jacro-175 dengan diameter lubang berukuran N (76,00 mm). Sistem pemboran adalah touch coring dan full coring dan semua titik bor dilakukan pengukuran geophysical logging. Total biaya eksplorasi yang telah direalisasikan hingga Juli 2013 sebesar Rp225 juta dari dana yang dianggarkan Rp235,2 juta.

Rencananya, jika kontrak pemboran telah rampung maka kegiatan pemboran selanjutnya adalah melanjutkan program pemboran stratigrafi dan infill drilling di area tersebut. Targetnya, untuk mengejar kemenerusan seam utama ke arah Selatan. Untuk kegiatan eksplorasi ini perseroan menganggarkan dana sebesar Rp168 juta. Sementara untuk kegiatan eksplorasi anak usaha, PT Antang Gunung meratus (AGM) masih akan fokus pada pemboran infill drilling di Blok 4 Warutas, Kalimantan Selatan dengan anggaran dana Rp203,9 juta.

Salah satu upaya pengembangan usaha yang dilakukan perseroan tahun ini yaitu melakukan pembelian aset kanal senilai US$50 Juta dari PT Baramulti Sugih Sentosa yang dilakukan melalui anak usahanya PT Antang Gunung Meratus. “Transaksi pengambilalihan aset kanal berupa tanah dan infrastruktur dapat memperlancar transportasi batu bara dalam menunjang kegiatan usaha utama perseroan.” kata Sekretaris Perusahaan PT Baramulti Sukses Sarana Tbk, Geroad Jusuf.

Pengambilalihan aset kanal tersebut, menurut dia, juga akan mendukung rencana anak usaha untuk meningkatkan kapasitas produksi batu bara dan memperbaiki keuntungan anak usaha. Dalam pengambilalihan aset ini disebutkan, anak usaha perseroan melakukan perjumpaan (set-off) piutang kepada PT Baramulti Sugih Sentosa senilai US$10 juta. (lia)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…