Melalui EDC - Danamon-Silver Bird Kerja Sama Transaksi Pembayaran Taksi

NERACA

Jakarta - Seiring dengan meningkatnya mobilitas penduduk di kota-kota besar di Indonesia, baik dikarenakan tuntutan kerja maupun aktivitas luar kerja, masyarakat tentunya membutuhkan sarana transportasi yang nyaman serta mudah diakses. Oleh karenanya, PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan Silver Bird menjalin kerja sama dalam memberikan kemudahan kepada konsumen, untuk melakukan transaksi pembayaran taksi dengan seluruh kartu debit dan kredit melalui alat pembayaran electronic data capture (EDC) di armada taksi eksekutif Silver Bird.

"Danamon dan Silver Bird bekerjasama untuk memberi kemudahan dalam pemesanan dan pembayaran taksi," kata Direktur Consumer Banking Danamon, Michellina Triwardhany di Jakarta, Senin (2/12). Dia menuturkan, dengan adanya alat pembayaran EDC di dalam taksi, pengguna taksi tidak perlu menyiapkan uang tunai dan cukup hanya menggunakan kartu kredit maupun debit untuk pembayaran taksi. Untuk tahap awal, kerja sama tersebut akan mencakup 1.000 armada taksi Silver Bird di Jakarta yang akan dikembangkan ke kota-kota besar lainnya.

Selain itu, Silver Bird secara eksklusif juga akan menggunakan EDC Danamon untuk pembayaran taksi dengan semua kartu kredit melalui call centre Silver Bird. Kerja sama itu juga memungkinkan pengguna taksi tersebut, untuk membayar dengan seluruh kartu debit atau kredit dari jaringan Visa dan MasterCard serta kartu American Express yang dikeluarkan penerbit dalam dan luar negeri.

"Kami berharap dengan selalu adanya inovasi dalam layanan transaksi perbankan, seperti dengan internet banking dan sms banking sebelumnya," ungkap Michellina. Dalam masa peluncuran, khusus nasabah Danamon yang melakukan transaksi di Silver Bird dengan jumlah minimum tarif perjalanan Rp250 ribu, dapat menukarkan slip transaksi tersebut di outlet Old Town White Coffee di Jakarta, untuk mendapat potongan Rp50 ribu setiap pemesanan makan dan minuman yang berlaku hingga 31 Januari 2014.

Sementara itu, Deputy Director Blue Bird Group Sigit P. Djokosoetono mengatakan, perusahaannya senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada pelanggannya dengan memberikan berbagai macam kemudahan, di mana salah satunya adalah mudah dalam pembayaran.

“Kami memiliki motto layanan ‘ANDAL’, yang artinya ‘Aman, Nyaman, Mudah, dan Personalize,” tuturnya. Layanan taksi eksekutif Silver Bird sampai saat ini bisa dinikmati para pelanggan di dua kota besar, yakni Jakarta dan Surabaya. Selain di Jakarta, pembayaran dengan menggunakan mesin EDC Danamon ditargetkan akan menjangkau Surabaya dan Bali pada 2014.

Target 2014

Sedangkan Michellina juga menuturkan bahwa pihaknya mengejar target sebanyak tiga juta pengguna kartu kredit dan debit pada tahun 2014, atau tumbuh 20% dibandingkan 2013 sebanyak 2,5 juta pengguna kartu."Dari segi jumlah kartu, kita tidak terlalu fokus. Tapi kita lebih fokus dalam segi penggunaan. Kita mematok 20%," imbuh dia.

Untuk memenuhi target penggunaan tersebut, lanjut dia, pihaknya akan melakukan beberapa strategi, yakni dengan melakukan edukasi pada masyarakat terkait pentingnya penggunaan kartu debit atau kredit ketimbang membawa uang tunai. Saat ini masyarakat Indonesia lebih senang menggunakan uang tunai dari pada memakai kartu. Padahal jika dilihat dari segi kebutuhan masyarakat, penggunaan kartu debit dan kredit peluangnya masih sangat besar.

"Saya rasa opportunity-nya masih sangat besar. Karena masyarakat kita masih nyaman pakai cash saat ini. Ini berbeda-beda. Orang yang memakai kartu kredit dan debit itu, kebutuhannya ada yang hanya 20% memakai," tandas Michellina. Menurut dia, kemungkinan masih besar kesempatan dalam meng-convert pemakaian uang tunai ke kartu debit atau kredit.

Berdasarkan data, jumlah pengguna kartu kredit dan debit pada bank Danamon, saat ini sebanyak 2,5 juta. "Paling banyak penggunanya, saat ini kita campur. Karena kita punya jaringan yang cukup luas. Jadi kita ada pemakaian baik di Jakarta, maupun di luar Jakarta," tambah dia. Sementara itu, jumlah volume transaksi kartu kredit bank Danamon, kini sudah berada di atas Rp10 triliun. Namun demikian, untuk debit sendiri, menurut Michellina, pihaknya belum bisa menjelaskan berapa jumlah volume transaksi. [mohar]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…