Stabilitas Ekonomi vs Entropi Terkendali

Oleh : Tumpal Sihombing

CEO and Founder BondRI

Kondisi fundamental suatu negara selalu terkait dengan kejadian dalam perekonomiannya. Jika kondisi politik sedang bergejolak (entropi naik), maka perekonomian dan pasar juga mengalami dinamika. Saat ini pasar domestik sedang dalam proses persiapan pesta demokrasi tahun depan, baik untuk pemilu legislatif di Q-II maupun untuk pemilu presiden di Q-III. Persiapan sedang dilakukan oleh komponen negara terkait dalam segala perihal yang relevan.

Terkait urusan perekonomian, keperluan dana untuk tahun depan tentunya akan bertambah, terutama dari sisi konsumsi di beberapa sektor yang relevan dan supportif terhadap kegiatan politis. Laju inflasi akan bertambah di Q-II dan QIII-2014. Hanya saja dalam kondisi seperti ini, ada baiknya suku bunga dipertahankan stabil dari nilai yang sudah cukup tinggi saat ini. Apabila otoritas moneter berencana untuk menaikkan suku bunga lagi pada RDG berikutnya dengan pertimbangan untuk menjaga nilai rupiah, akan berpotensi kurang efektif karena pelemahan rupiah selama ini lebih didominasi oleh sentimen negatif dari sisi fiskal dan mikroekonomi.

Untuk saat ini, stabilitas ekonomi memang penting, namun yang lebih utama daripada stabilitas adalah menjaga creditworthiness Indonesia di mata dunia internasional termasuk ekspektasi (opini) dari para investor domestik. Stabilitas ekonomi adalah suatu proposisi yang sangat mahal dalam kondisi sovereign risk yang sedang turun. Dalam kondisi menjelang pesta demokrasi, entropi pasar akan naik dan membuat pasar bergejolak.

Ini memang harus terjadi dan tidak bisa dihindari, yang membuat proposisi stabilitasi yang dipaksakan takkan mungkin efektif. Proposisi kebijakan yang seharusnya diterapkan pemerintah adalah suatu aksi taktis dan koordinatif antar komponen dalam ranah sospol-ekonomi yang dapat memagari dan membatasi gejolak dinamika serta fluktuasi pasar, yang mau tidak mau akan sulit untuk dibendung apalagi ditekan agar stabil, paling tidak hingga Q-III 2014.

Pertumbuhan ekonomi telah melambat ke figur 5,62%. Bunga pinjaman yang tinggi telah membuat para pengusaha reluktan untuk meminjam. Tak heran jika produksi industri domestik mengalami penurunan dari periode sebelumnya. Saat ini, indeks harga perdagangan besar  (IHPB) mengalami kenaikan juga merupakan suatu dampak dari turunnya volume finish goods di gundang dari hasil produksi periode sebelumnya yang masih tertahan selama ini di wholesaler.

Jika bunga kredit tetap tinggi, maka indeks IHPB tak akan bertahan lama bertengger di nilai sekarang. Hal ini terkait dengan kondisi di ranah lain, yaitu industri jasa keuangan dan pasar modal. Secara ringkas, BondRI menilai bahwa risiko sovereign sedang meningkat dengan naiknya angka yield acuan obligasi pemerintah 10-thn secara konsisten serta figur CDS sovereign senior 10-thn yang bertengger di figur yang relatif tinggi. BondRI national debt health score juga mengalami kondisi yang unfavourable dengan harga obligasi yang konsisten turun selama lebih dari satu bulan belakangan.

Jika pemerintah berniat memagari gejolak yang akan semakin intens dalam waktu dekat, dan berniat agar fluktuasi pasar dapat terkendali nantinya, maka ada baiknya pemerintah fokus di penguatan ranah mikroekonomi serta pemberian insentif yang intensif bagi perbaikan infrastruktur yang terkait langsung dengan kepentingan hajat hidup orang banyak. Hal ini positif dampaknya bagi dari segi ekonomi maupun non-ekonomi.

Bila menilai APBN-2013 sejak dirancang per Q-III 2012, figurnya sudah mengalami revisi lebih dari 5(lima) kali dan tak satupun indikator yang konsisten hingga terakhir kali revisi dilakukan. Artinya, solusi terhadap fiskal tidak berada dalam ranah fiskal itu saja, demikian juga halnya dengan ranah makroekonomi, moneter serta capital market. Solusi utamanya ada di ranah mikroekonomi. Artinya jika ranah ini telah dapat melakukan proses value creation yang proper, lancar dan konsisten produktif, maka fluktuasi pasar dalam jangka waktu yang pasti akan terjadi dapat lebih dibatasi, dengan kata lain entropinya terkendali.

 

BERITA TERKAIT

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…

BERITA LAINNYA DI

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…