NERACA

Hingga kini, dampak letusan Gunung Sinabung di Kabanjahe Kabupaten Tanah Karo Sumatera Utara masih mempengaruhi aktivitas warga. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Semen Padang Peduli, diketahui bahwa pengungsi korban letusan Gunung Sinabung yang jumlahnya mencapai 17 ribu jiwa itu sangat membutuhkan obat-obatan, terutama obat tetes mata dan masker serta barang kebutuhan pokok.

Menanggapi kebutuhan pengungsi korban letusan gunung Sinabung, PT Semen Padang memberikan bantuan berupa masker, obat-obatan dan kebutuhan pokok berupa beras, air mineral, mie instan, sarden kaleng, minyak goreng, gula pasir, biskuit, teh dan susu bayi yang diterima secara simbolis oleh Ketua Tanggap Darurat Kabupaten Karo Letkol Prince Meyer Putong.

Kepala Perwakilan Semen Padang Wilayah Medan Afrizal menuturkan Selama ini PT Semen Padang selalu menunjukkan kepedulian dalam membantu korban bencana, tidak hanya di Sumatera Barat, tapi juga di provinsi lainnya. Karena perusahaan tidak hanya berorientasi profit, namun memiliki tanggungjawab sosial membantu masyarakat. “Bantuan ini merupakan wujud kepedulian perusahaan untuk para korban letusan Gunung Sinabung,” kata dia.

Di sisi lain, Afrizal juga menyatakan bahwa Sumatera Utara merupakan salah satu daerah pemasaran PT Semen Padang yang cukup potensial, selain Aceh, Riau Daratan, Riau Kepulauan, Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu dan Lampung.

“Bantuan ini merupakan Program CSR PT Semen Padang yang melibatkan TSR Semen Padang Peduli yang meliputi unsur seluruh Karyawan PT Semen Padang, Karyawan Anak Perusahaan dan Lembaga Penunjang,” ungkap Afrizal.

Seperti yang diketahui, gunung yang sempat mati selama 400 tahun ini kembali meletus di bulan Agustus 2010 lalu. Aktivitas gunung berapi ini pun meningkat di bulan September 2013 dan berlanjut hingga beberapa pekan terakhir ini. Letusan yang paling kuat melemparkan abu vulkanik mencapai 10 ribu kilometer.