Untuk Kota Semarang - Dalam Sehari, Investor Meningkat 400 Orang

NERACA

Jakarta  - Dalam rangka meningkatkan investor lokal, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembali menyelenggarakan rangkaian kegiatan sosialisasi Fasilitas AKSes di beberapa kota. Sebelumnya, KSEI telah menyambangi kota Malang, Surabaya, Pekanbaru dan Yogyakarta. Kali ini, Semarang menjadi kota berikutnya yang menjadi target sosialisasi KSEI.

Kepala Unit Komunikasi Perusahaan KSEI Zylvia Thirda mengatakan, banyak daerah di Indonesia yang memiliki potensi sebagai kota investor, sayangnya budaya yang melekat pada masyarakat Indonesia lebih condong kepada budaya menabung, bukan berinvestasi. "Semenjak kecil, orang tua pasti mengajarkan untuk menabung bukan berinvestasi. Kalau pun berinvestasi, masyarakat lebih senang dengan modal investasi konvensional seperti emas dan properti. Melihat potensi perekonomian yang ada di beberapa wilayah di Indonesia, tentunya hal ini sangat disayangkan,”ujarnya dalam siaran persnya di Semarang kemarin.

Dia menuturkan, Semarang memiliki potensi untuk meningkatkan jumlah dana masyarakat melalui investasi di pasar modal. Berdasarkan data KSEI per Oktober 2013, terdapat sekitar 17.000 investor yang berdomisili di Jawa Tengah, yang 6.000 diantaranya berasal dari Semarang. Dibandingkan dengan jumlah penduduk Semarang yang telah mencapai 2 juta jiwa, jumlah tersebut bahkan tidak mencapai 1%.

Meski belum signifikan jumlahnya, namun dari segi perkembangannya, jumlah investor di Semarang telah mengalami peningkatan selama kurang dari setahun terakhir. Jumlah investor pasar modal Indonesia yang berdomisili di Semarang per akhir Oktober 2013 meningkat sejumlah 500 orang investor atau sekitar 9% dibandingkan dengan data tahun 2012 yang sebesar 5.500 investor.

Lanjutnya, peningkatan jumlah investor tersebut harus diiringi dengan kesadaran para investor baru untuk login ke fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas). Secara keseluruhan, baru 13% investor pasar modal di seluruh Indonesia yang telah menggunakan fasilitas ini. Padahal, belajar dari pengalaman terdahulu, fasilitas AKSes sebaiknya digunakan investor secara berkala untuk melakukan monitoring portofolio efek dan dana milik investor pasar modal.

Menangkap momen pembukaan sub rekening efek massal tersebut, KSEI menyelenggarakan sosialisasi Fasilitas AKSes di Universitas Semarang. Selain kegiatan sosialisasi di Universitas Semarang, KSEI juga menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bagi perusahaan efek dan media yang berdomisili di Semarang. Dalam acara sosialisasi tersebut, disampaikan pengembangan terkini layanan jasa KSEI yakni penyediaan modul pembukaan sub rekening efek atau dana dan pembuatan Single Investor Identification (SID) yang terintegrasi proses pembuatan SID dapat dipersingkat agar investor pasar modal dapat lebih cepat melakukan transaksi di pasar modal.

Selain itu, pentingnya memiliki Rekening Dana Nasabah (RDN) di Bank untuk memisahkan portofolio aset nasabah dengan broker-nya, serta informasi hadirnya Penyelenggara Dana Perlindungan Investor (Investor Protection Fund/IPF) untuk melindungi aset investasi investor pasar modal. (bani)

 

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…