Sebagai bentuk meningkatkan layanan demi kenyamanan dan keamanan para investor pasar modal, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembali menggandeng lima bank untuk mengembangkan kartu AKSes.

Direktur Utama KSEI Heri Sunaryadi mengatakan, KSEI akan mengajak kerjasama dengan lima bank sebagai bank pembayar (payment bank) untuk mengembangkan kartu Akses agar bisa digunakan di ATM bank-bank tersebut, “Diharapkan dengan kerjasama tersebut, pelayanan terhadap investor pasar modal semakin mudah dan aman, “ujarnya di Jakarta, kemarin.

Adapun bank pembayar tersebut antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), BNI, PT Bank Permata Tbk (BNLI), dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI). Menurut Heri, kerjasama dengan lima bank ini juga menjawab tuntutan pasar seiring dengan kemajuan teknologi saat ini.

Kata Heri, kemajuan teknologi menuntut KSEI harus memberikan kemudahan kepada investor pasar modal. "Nantinya, dengan kartu Akses ini secara independen investor bisa melihat portofolionya baik saldo saham atau uangnya di ATM bank-bank tersebut," sambungnya.

Heri menjelaskan, dalam pengembangan fasilitas ini memerlukan dana yang tidak sedikit, dan butuh sosialisasi ke investor-investor saham yang akan menggunakan fasilitas tersebut. Sayangnya, Heri enggan menyebut berapa besar dana yang harus disiapkan oleh KSEI guna membangun infrastruktur tersebut."Kami harus bikin skemanya terlebih dahulu. Tahun depan kami akan obrolkan hal ini ke payment bank, setelah itu memberikan edukasi kepada investor. Memang prosesnya itu panjang, tapi tetap akan kami jalani. Hal ini guna memberikan kemudahan kepada investor saham di Bursa," papar Heri.

Dia menuturkan, program ini menjadi salah satu pengembangan infrastruktur yang akan dijalankan oleh Self-Regulatory Organisations (SRO) pasar modal. "Intinya, kami akan terus memberikan kemudahan investor saham serta membentuk Market Wajar, Transparan, dan Akuntabilitas,”jelasnya. (bani)