Perluas Bisnis Offshore - Rig Tenders Raih Kontrak US$ 20 Juta

NERACA

Jakarta – PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) meraih kontrak baru untuk jasa pengangkutan batu bara sebesar US$ 20 juta hingga pertengahan 2014 mendatang. Presiden Direktur RIGS, Dick Sadikin Sapi'ie mengatakan, nilai kontrak ini mencapai 70% dari total kontrak baru yang berhasil dihimpun perseroan. Sedangkan 30% sisanya dihasilkan dari segmen bisnis offshore (lepas pantai).

Menurutnya, bila mengaju pada nilai kontrak tersebut, maka diperkirakan
kontrak baru yang berhasil dikumpulkan perseroan hingga semester pertama 2014 akan mencapai US$28,57 juta,”’Dengan kontrak baru ini, kami telah mengamankan pendapatan untuk tahun 2014 mendatang," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, perseroan telah memiliki kontrak jangka panjang dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) hingga 2022 dan dengan PT Arutmin hingga 2014 mendatang dengan total nilai kontrak dari 2 perusahaan ini mencapai US$ 40 juta,”Mereka juga selain kontrak-kontrak yang telah ada seperti PT Maritim Barito Perkasa dan Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd,”paparnya.

Sebagai informasi, sepanjang sembilan bulan pertama, PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) mencatat kerugian sebesar US$ 1,8 juta dari jumlah total pendapatan sebesar US$ 39,3 juta dikurangi US$ 36,7 juta ditambah beban umum dan administrasi sebesar US$ 4,68 juta. Jumlah pendapatan perusahaan penyedia jasa pengangkutan tersebut tercatat hampir turun separuhnya dibanding periode yang sama 2012 sebesar US$ 73 juta.

Kata Dick Sadikin Sapi'ie menjelaskan, kerugian tersebut dikarenakan harga komoditas batu bara pada tahun ini menurun. Selain itu, biaya utilitas (perawatan) kapal juga menjadi salah satu penyebab kerugian."Kita tahu sendiri harga batu bara di pasaran pada 2013 seperti apa," ujar Dick.

Meski enggan menyebutkan target pada akhir 2013, namun dia memperkirakan RIGS masih akan mencatatkan kerugian hingga akhir tahun ini."Walaupun tidak jauh berbeda dari kuartal III, kita tetap akan kejar target pendapatan pada 2014”jelasnya.

Pada tahun depan, perseroan akan memperbesar pendapatan dari jasa pengangkutan lepas pantai (offshore) pada 2014. Maka untuk mewujudkan hal tersebut, lanjutnya, perseroan akan mendatangkan dua kapal baru senilai US$ 40 juta, “Saat ini kami baru memiliki dan mengoperasikan sembilan kapal yang digunakan untuk operasional offshore,”katanya.

Atas penambahan dua kapal offshore ini, maka jumlah armada pengangkutan perseroan akan bertambah menjadi 11 unit kapal. Selain itu, perseroan juga akan memperluas operasional hingga Malaysia dan Thailand untuk memperluas pasar bisnis luar negeri. Sementara, untuk bisnis utamanya yaitu jasa pengangkutan batu bara, tetap menyediakan kapal tongkang dan tagboat sebanyak 70 unit kapal. "Walaupun pelan-pelan kami akan memperluas bisnis di segmen offshore," kata Dick.

Asal tahu saja, segmen jasa pengangkutan offshore RIGS pada 2013 ditargetkan dapat menyumbang 30% dari total pendapatan atau meningkat 10% dari realisasi pendapatan 2012 yang hanya mencapai 20% dari total pendapatan. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…