Bidik Dana Rp 887,03 Miliar - Akuisisi Kebun, Provident Danai Lewat Rights Issue

NERACA

Jakarta - PT Provident Agro Tbk (PALM) optimis penerbitan saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan nilai maksimal Rp887,03 miliar akan diserap dengan baik meskipun pasar masih bergejolak.

Direktur Keuangan PT Provident Agro Tbk, Devin Antono Ridwan menjelaskan, dalam aksi korporasinya yaitu rights issue tidak disertai pembeli siaga (standby buyer), namun dipastikan pemegang saham mayoritas yakni, PT Provident Capital Indonesia (PCI) dan PT Saratoga Sentra Business (SSB) akan mengambil sebagian dari saham yang akan dilepas.Pemegang saham mayoritas masing-masing akan menyerap sebanyak Rp71,27 miliar jika masyarakat tidak mengambil saham kami”, ujar dia di Jakarta akhir pekan, kemarin.

Nantinya dana hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan perkebunan kelapa sawit dan membiayai modal kerja entitas anak untuk meningkatkan kinerja perseroan. Selain itu, dia menilai investasi pada perusahaan komoditas khususnya sawit untuk jangka panjang.Kami juga percaya harga minyak sawit bakal merangkak naik. Jadi bagi investor saham yang ingin berinvestasi untuk jangka panjang, sebaiknya dapat dipertimbangkan untuk menyerap saham PALM ini”, katanya.

Sekitar Rp130 miliar dari dana rights issue akan digunakan untuk mengambil alih perusahaan perkebunan kelapa sawit melalui Mutiara Agam sebagai bagian dari strategi pengembangan usaha perseroan. Kemudian, sebesar Rp180 miliar bakal dialokasikan untuk membiayai modal kerja entitas anak antara lain pembelian TBS, pengadaan bahan baku, perawatan TM dan biaya operasional lainnya.

Sementara sisa dana akan digunakan untuk pembayaran dipercepat atas sebagian kewajiban perseroan yang timbul sehubungan dengan akuisi terhadap seluruh saham PT Nusantara Permai dan PT Alam Permai pada bulan Mei 2012. Akuisisi ini dialihkan oleh PT Hamparan Karunia Nusantara kepada PT Providen Capital Indonesia yang merupakan salah satu pemegang saham utama perseroan.

Perseroan akan rights issue sebanyak-banyaknya 2,11 miliar saham atau sebesar 30% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Adapun harga yang ditawarkan sebesar Rp420 per saham dengan nilai nominal Rp100 per saham, dengan demikian perseroan akan memperoleh dana segara sebesar Rp887,03 miliar.

Sebagai informasi, PT Provident Agro Tbk dimiliki secara bersama-sama oleh PT Providen Capital Indonesia dan PT Saratoga Sentra Business dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 50%. Setelah listing di Bursa, komposisi pemegang saham Perseroan berubah menjadi sebesar 43,3% PT Saratoga Sentral Business, sebesar 43,3% PT Provident Capital Indonesia, dan sebesar 13,4% dimiliki oleh Masyarakat.

Hingga September 2013, perseroan mengalami rugi bersih periode berjalan sebesar Rp290,40 miliar atau meningkat cukup tajam dari periode sama tahun lalu yang rugi sebesar Rp98,63 miliar. Penyebab dari kerugian perseroan diantaranya adalah meningkatnya beban pokok penjualan, serta beban usaha dan beban lain-lain bersih. (nurul)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…