Bangun Bandara di Timor Leste - Waskita Karya Raih Kontrak Baru US$ 67 Juta

NERACA

Jakarta – PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berhasil memenangkan tender pembangunan proyek bandara baru di Timor Leste dengan nilai investasi US$67 juta. Direktur Utama PT Wakita Karya Tbk M Choliq mengatakan, proyek pembangunan bandara tersebut diperkirakan mencapai US$67 juta. Selain itu, pihaknya memang baru saja mendapatkan tender baru dan sudah diumumkan. Rencananya, perusahaan konstruksi plat merah ini akan membangun runway hingga terminal baru di Timur Leste.“Nantinya proyek tersebut akan dibiayai oleh Pemerintah Timor Leste. Akhir bulan rencanyanya Timor leste akan menandatangani kontrak. Kita membangun landasan plus terminal walaupun landasan tidak terlalu besar seperti di Bali”, ujarnya di Jakarta, Kamis (21/11).

Hingga Oktober 2013, perseroan telah berhasil membukukan kontrak baru mencapai Rp11 triliun. Sementara hingga akhir tahun akan tercapai Rp16 triliun dan di RKAP sebesar Rp17 triliun. Selain Timor Leste, perseroan juga tengah mengerjakan konstruksi Masjidil Haram, di Arab Saudi dengan nilai proyek tahap pertama sebesar Rp92 miliar.

Dia menyebutkan bahwa pihaknya menjadi subkontraktor dan kontraktor utamanya adalah Bin Laden Construction dari negara tersebut.“Bin Laden Construction merupakan kontraktor terbesar di Arab. Bahkan, mereka memiliki hak prerogatif atas renovasi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Sementara Waskita dan mereka sudah bekerja sama cukup lama sekitar lima tahun”, jelasnya.

Selain proyek tersebut, perseroan saat ini juga telah menangani proyek fly over di Jeddah, Arab Saudi. Proyek jalan layang tersebut disebut-sebut mirip dengan pryek jalan layang di Antasari, Jakarta. Selain itu, proyek ini juga hasil kerjasama perseroan dengan Bin Laden Construction. Tahap pertama proyek ini senilai Rp80 miliar dan sudah dimulai.

Sementara, hingga September 2013 perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp118,14 miliar atau naik sebesar 13,04% dari laba bersih diperiode sama tahun sebelumnya Rp102,73 miliar. Kenaikan ini sejalan dengan naiknya pendapatan usaha per September 2013 sebesar 8,67% menjadi Rp5,15 triliun dari Rp4,70 triliun diperiode sama tahun sebelumnya.

Beban pokok pendapatan per September 2013 tercatat naik 8,37% menjadi Rp4,72 triliun, dengan demikian laba bruto perseroan tercatat sebesar Rp426,53 miliar per September 2013 naik dari sebelumnya Rp375,32 miliar per September 2012. Laba sebelum pajak per September 2013 naik menjadi Rp251,69 miliar dari periode serupa tahun sebelumnya Rp215,81 miliar, dan laba bersih per saham dasar naik menjadi Rp12 per September 2013 dari sebelumnya Rp5,708 per September 2012.

Liabilitas perusahaan dibidang konstruksi ini per September 2013 turun menjadi Rp6,27 triliun dari Rp6,36 triliun di akhir Desember 2012, dan total aset tercatat meningkat tipis dari Rp8,36 triliun di akhir Desember 2012 menjadi Rp8,37 triliun per September 2013. (nurul)

 

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…