BI Rate Ubah Perilaku Produsen

 

Menyimak makin membengkaknya  defisit neraca transaksi berjalan  (current account)  sebagai akibat konsumsi baik migas maupun nonmigas yang terus meningkat belakangan ini. Sementara defisit neraca pembayaran dibanding current account  terlihat lebih rendah yaitu US$9,8 miliar dan US$2,5 miliar selama triwulan II/2013. Ini  berarti ada aliran modal asing  masuk ke negeri ini.

Selain itu,  hasil survei lembaga riset Kadence Indonesia mengungkapkan makin banyak orang Indonesia yang tidak mampu menabung, akibat besarnya pengeluaran berbelanja yang melebihi pendapatannya. Ini menunjukkan gejala meningkatnya pola konsumtif masyarakat Indonesia.

Perilaku konsumtif yang cenderung  pada  kenikmatan hidup dan lifestyle itu tercermin pada kecenderungan meningkatnya defisit transaksi berjalan. Cara hidup seperti ini tentu  menyimpang dari kearifan bangsa yaitu pola hidup sederhana. Hal yang sama juga terlihat pada sikap pemerintah yang belakangan ini juga terus menghimpun utang baik dari penerbitan obligasi maupun pinjaman luar negeri.  

Menghadapi fenomena seperti itu, maka pemerintah harus siap memecahkan  dengan cara yang mendasar dan bukan hanya dengan kebijakan seperti “pemadam kebakaran”.  Namun, kebijakan sementara diperlukan supaya tekanan bisa mereda dan kita bisa menata kembali kekurangan mendasarnya.

Nah, kenaikan suku bunga BI Rate pada umumnya  bertujuan jangka pendek terutama untuk menurunkan laju inflasi berdampak restriktif terhadap permintaan umum dan sekaligus menurunkan defisit neraca luar negeri.  Tetapi perlu diperhatikan dampak lainnya yang cukup signifikan.

Sebab, kenaikan suku bunga acuan ini berdurasi jangka pendek karena ini bertentangan dengan tujuan ekonomi utama yaitu meningkatkan jumlah produksi nasional dengan jalan memperbanyak usaha baru dan mendorong ekspansi usaha yang sudah ada. Tujuan utama lain yang sangat serius adalah menurunkan angka pengangguran dan setengah pengangguran.

Jadi, suku bunga BI Rate yang tinggi dipastikan mendorong naik suku bunga umum perbankan dan sekaligus menurunkan minat investasi. Artinya, semua rencana bisnis dengan keuntungan marginal akan dibatalkan karena kelayakannya dibandingkan dengan suku bunga menjadi berkurang walau kegiatan usaha itu tidak di biayai dari bank.

Kita menyesalkan kebijakan Gubernur Bank Indonesia yang dalam lima bulan terakhir meningkat cukup tinggi sebesar 175 basis poin, yaitu dari 5,75%  (Juni) menjadi 7,5%  ( Nov. 2013), sehingga otomatis memberikan pengaruh bagi perbankan untuk menaikkan suku  bunga baik untuk simpanan maupun pinjaman.  

Bagaimanapun, pertumbuhan ekonomi bertujuan mempertahankan tingkat kesejahteraan per kapita untuk mengimbangi bertambahnya penduduk terutama usia muda, bahkan meningkatkan pendapatan per kapita seluruhnya. Tujuan lain dari pertumbuhan ekonomi yang berbentuk usaha baru dan ekspansi usaha yang sudah ada adalah penyediaan lapangan kerja bagi generasi muda. Yang terakhir ini sangat penting karena lulusan sekolah baik menengah umum maupun kejuruan yang siap bekerja makin besar.

Tanpa peningkatan kemampuan industri tinggi, keadaan  defisit itu akan  terus menerus terjadi setiap tahun dengan konsekuensi menggerus fundamen ekonomi kita. Kebijakan suku bunga tinggi dalam jangka panjang atau jangka pendek yang terasa diulang- ulang  tentu lambat laun akan mendorong perubahan dari perilaku masyarakat, yang semula pengusaha/pabrikan menjadi bangsa pedagang yang mengandalkan penghasilannya dari selisih fee  untuk menutup  beban suku bunga tinggi.   Tidak salah dari produsen beralih menjadi importir yang selalu tergantung pada asing.

BERITA TERKAIT

Laju Pertumbuhan Kian Pesat

  Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu…

Kredibilitas RI

Pemilu Presiden 2024 telah berlangsung secara damai, dan menjadi tonggak penting yang tidak boleh diabaikan. Meski ada suara kecurangan dalam…

Pangan Strategis

Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak…

BERITA LAINNYA DI Editorial

Laju Pertumbuhan Kian Pesat

  Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu…

Kredibilitas RI

Pemilu Presiden 2024 telah berlangsung secara damai, dan menjadi tonggak penting yang tidak boleh diabaikan. Meski ada suara kecurangan dalam…

Pangan Strategis

Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak…