BI: Jumlah Enterpreneurship Indonesia Rendah

NERACA

Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, dari seluruh jumlah penduduk Indonesia, hanya sekitar 1,56% penduduk yang menjadi entrepreneur. Agus menilai, jumlah ini masih kalah jika dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura. “Indonesia seharusnya bisa lebih besar,” katanya di Jakarta, Rabu (20/11).

Agus mengatakan, idealnya, Indonesia memiliki sekitar 2% entrepreneur, mengingat kedua negara tetangga tersebut memiliki entrepreneur sebanyak 4%. “Karena itu, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ditingkatkan agar bisa memperbanyak jumlah entrepreneur di Indonesia,” imbuh dia.

Menurut dia, seorang wirausahawan tidak boleh asal asalan, untuk menjadi. Agus mengatakan, menjadi seorang wirausahawan janganlah dijadikan alternative profesi setelah tidak mendapatkan pekerjaan lain. “ Menjadi wirausaha harus ada niat yang ditanamkan sejak kecil apakah nantinya akan bekerja dengan orang lain atau bekerja sendiri. Jika ingin bekerja sendiri, maka menurutnya segera matangkan dalam usaha,” kata dia.

Agus menambahkan, dengan adanya niat yang kuat untuk menjadi wirausaha nanti akan ada peluang lainnya. Yang terpenting menurut Agus adalah seorang entrepreneur itu tidaklah takut gagal dan selalu berfokus pada tujuannya.

"Kita punya mindset itu, sehingga menciptakan peluang. Jadi seperti mengubah sampah menjadi emas. Jadi apakah yakin bisa menciptakan value dan nilai tambah. Kalau gagal bangun lagi, gagal bangun lagi. Tidak pernah berhenti berupaya. Tidak pedulikan waktu. Karena benar-benar fokus," tutupnya.

Menurut Agus, Ekonomi kita juga perlu terus bertransformasi karena tingkat persaingan global semakin meningkat, sementara masih terdapat beberapa kelemahan struktural yang perlu terus dibenahi untuk memperkuat daya saing dunia usaha dalam negeri.

“Untuk itu, kita perlu sepenuhnya mendukung segala upaya yang bertujuan untuk meningkatkan pengembangan UMKM dan tentunya kewirausahaan,” ungkap Agus.

Sebelumnya BI bersama pemilik Grup Ciputra, bekerja sama mengembangkan entrepreunership di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Melalui acara yang bertajuk Global Entrepreunership Week (GEW) 2013 ini diharapkan seorang enterpreunership mempunyai peranan penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sementara itu, Pengusaha sukses, Ciputra mengatakan, kerjasama ini dilakukan untuk menumbuhkan penetrasi entrepreneurship dengan UMKM di Indonesia. Dia mengatakan, gerakan ini telah dilakukan di 140 negara maju dan berkembang.

Ciputra menambahkan, ini merupakan sebuah bukti dunia yang menanggap seorang entrepreneurship menjadi sebuah sistem dan mindset dunia yang baik untuk perkembangan ekonomi dimasa depan. “Banyak orang yang bekerja keras, namun jika dia tidak memiliki jiwa entrepreneurship akan sulit,” kata dia.

Setiap orang, menurut dia, memiliki dua kesamaan yang bisa dengan mudah dimiliki, yakni integritas dan jiwa profesionalisme. “Namun jarang sekali yang benar benar memiliki jiwa entrepreneurship ini yang membedakannya dalam seorang pekerja adalah jiwa entrepreneur. Tidak hanya pintar tapi juga harus cerdas. Kami ingin membantu bersama-sama untuk melanjutkan entrepreneur di Indonesia," tambahnya. [sylke]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…