Perlu Langkah Cerdas Tekan Subsidi BBM

Perlu Langkah Cerdas Tekan Subsidi BBM

 

Jakarta – Pemerintah dinilai tidak cerdas dalam mencari terobosan kebijakan penggunaan energi terkait wacana PNS dan anggota DPR tidak menggunakan BBM bersubsidi. Karena himbauan itu diperkirkaran tidak bakal berjalan. "Pemerintah tidak usah berwacana yang aneh-aneh. Saya percaya pejabat negara tidak perlu diajari untuk merumuskan langkah terobosan tersebut," kata Ekonom Dradjad Wibowo  wartawan di Jakarta,16/7

 

Salah satu langkah cerdas, kata Wakil Ketua umum PAN ini, adalah dengan mengambil terobosan peningkatan pajak, cukai ataupun plat nomor kendaraan. “Menteri ESDM dan Menkeu harus cerdas mengambil langkah terobosan. Gunakan instrumen seperti pajak, cukai, marjin usaha hingga ke yang praktis-praktis seperti plat nomor kendaraan dan lain-lain,"

 

Selama ini, menurut Dradjad, pemerintah sering mengeluarkan wacana aneh terkait kebijakannya menekan konsumsi BBM subsidi. "Saya heran kenapa, pemerintah terus berwacana dan tak mengambil langkah konkret,”ungkapnya.

 

Dikatakan Dradjad, saat ini diperlukan kebijakan yang mengikat untuk bisa membuat masyarakat tidak menggunakan BBM subsidi. Tidak hanya sebatas imbauan yang selama ini memang tidak pernah efektif.

 

Sebelumnya, Dirjen Migas Evita Herawati Legowo mengatakan, Badan Anggaran DPR meminta pemerintah untuk melarang anggota DPR dan semua pegawai negeri sipil (PNS) menggunakan BBM bersubsidi. Ini dilakukan setelah alokasi penambahan jatah kuota BBM subsidi di 2011 telah disetujui dari 38,5 juta kiloliter (KL) menjadi 40,49 juta KL.

 

Adapun rincian tambahan kuota BBM subsidi menjadi 40,49 juta KL adalah, Premium: 24.54 juta KL (bertambah 1,35 juta KL), Minyak Tanah: 1,8 juta KL (diturunkan 0,52 juta KL), Solar: 14.15 juta KL (bertambah 1,07 juta KL). **cahyo

 

 

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…