Penjualan Apartemen Tower Cerberra Capai 85%

NERACA

 

Jakarta - Proyek superblok Green Central City yang dibangun diatas lahan seluas 14.000 m2 ini, tidak lama lagi selesai dibangun oleh PT Bumi Perkasa Permai. Kini, proyek tersebut sedang dalam tahap penyelesaian finishing apartemen Tower Cerberra. Sementara Tower Adenium sudah dihuni. “Total unit apartemen yang dibangun di Green Central City berjumlah 844 unit plus penthouse, secara keseluruhan sudah terjual 85%”, ujar Managing Director Urban Development PT Modernland Realty Andy K. Natanael di Jakarta, Senin (18/11).

Andy menjelaskan ada beberapa keunggulan dari apartemen Green Central City. Antara lain, lokasinya sangat strategis. yaitu terletak di salah satu kawasan segi tiga bisnis tersibuk di ibu kota, yakni jalan Gajah Mada, jalan Mangga Dua dan jalan Pasar Pagi. “Jadi selain cocok untuk usahawan yang mengembangkan usaha di kawasan segi tiga bisnis tersebut, apartemen ini juga tepat bagi pengusaha daerah yang bolak-balik setiap minggu atau setiap bulan untuk berbelanja di Pasar Pagi, Pasar Glodok, atau Mangga Dua. Banyak pedagang dari kota-kota besar di Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera membeli unit apartemen di sini,” papar Andy.

Selain unggul di lokasi, pembangunan mixed use ini juga mengusung kaidah ramah lingkungan (green). Konsep hijau itu antara lain diterapkan dengan penyediaan sky park yang menghubungkan antara Hotel Novotel dengan kedua tower apartemen. Selain sebagai ruang terbuka hijau, sky park yang dipadati dengan aneka jenis tanaman ini juga difungsikan untuk jogging track, taman bermain anak-anak, dan tempat bersantai seluruh warga.

Kemudian, lanjut dia, tower Adenium dan Cerberra, adalah hunian vertikal yang dikembangkan di lahan terluas dibandingkan apartemen yang ada di kawasan sekitar. ”Fasilitas yang tersedia juga lengkap. Untuk menunjang kebutuhan tamu hotel dan penghuni apartemen, tersedia pula restoran Lei Garden yang menyajikan menu nasional dan internasional, area komersial di bridge floor, gerai ATM, mini market, kolam renang, dan area parkir luas,” ucapnya.

Kelebihan lainnya, Tower Cerberra adalah hunian vertikal yang dipasarkan saat progress pembangunannya sudah memasuki tahap finishing, bahkan ada sebagian unit yang sudah rampung. PT Bumi Perkasa Permai berkomitmen mulai Desember 2013 mendatang akan mulai melakukan serah terima unit secara bertahap. Selain bertujuan menyediakan tempat tinggal yang segera bisa dihuni, juga dimaksudkan menciptakan trust konsumen. Belakangan banyak developer yang tidak dapat melakukan serah terima apartemen secara tepat waktu.

Lestarikan Budaya

Selain itu, PT Bumi Perkasa Permai juga berkomitmen untuk terus mengembangkan dan melestarikan bangunan cagar budaya Candra Naya yang menyatu dengan superblok Green Central City. Bangunan berumur dua abad ini menjadi icon utama bagi Green Central City sehingga kawasan ini akan menjadi landmark Jakarta Kota. Fisiknya berupa Green Central City, akan tetapi jiwanya terdapat di Candra Naya.

Candra Naya merupakan bekas rumah Khouw Kim An, yakni mayor Tionghoa pada tahun 1910-1916 dan 1927-1942. Bangunan ini didirikan pada tahun 1807 oleh Khouw Tian Sek yang merupakan seorang tuan tanah, untuk menyambut kelahiran anaknya, Khouw Tjeng Tjoan tahun 1808. “Salah satu kelebihan yang dimiliki superblok Green Central City yang kami bangun adalah adanya rumah bersejarah Candra Naya.

“Green Central City berhasil mempertahankan keselarasan antara gedung modern dengan cagar budaya Candra Naya sehingga memberikan nuansa yang unik dan tiada duanya di kawasan Jakarta Kota. Dan salah satu daya tarik masyarakat tinggal di Green Central City karena dianggap sebagai lokasi yang memberikan kemakmuran (land of prosperity) karena dulu Candra Naya milik orang kaya,” papar Marketing Manager PT Bumi Perkasa Permai Chris Tejasukmana.

Beberapa upaya telah dilakukan PT Bumi Perkasa Permai untuk mengembangkan dan melestarikan bangunan cagar budaya Candra Naya yang dipayungi hukum UU No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Antara lain dengan membangun kembali bangunan teras samping yang sempat dibongkar pada waktu sebelumnya. “Mempertahankan Candra Naya sangatlah penting, karena itu artinya Jakarta sebagai ibukota sekaligus kota metropolitan utama di Indonesia masih mempunyai peninggalan bangunan khas Tionghoa yang masih utuh. Nah, kalau Candra Naya dibangun kembali bangunan sayap dan gazebonya, serta lingkungannya ditata dengan apik sebagai kawasan China Town maka Jakarta tidak akan kalah dengan kota-kota lainnya di dunia,” ujar Chris.

BERITA TERKAIT

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…