BRI Asuransikan Sejuta Debitur Mikro

NERACA

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mengasuransikan sekitar sejuta pengusaha atau debitur mikro dalam rangka menjaga kualitas debitur. "Asuransi ini merupakan asuransi yang ditawarkan kepada debitur mikro kami, yaitu debitur Kupedes," kata Sekretaris Perusahaan BRI, Muhamad Ali, melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (13/11).

Dia menuturkan, saat ini telah terdapat sebanyak 792.510 debitur mikro yang bergabung dalam asuransi AKK (Asuransi Kecelakaan, Kesehatan, dan Meninggal Dunia). Anak usaha BRI yakni PT Asuransi Beringin Life, PT Asuransi BSAM dan PT Chartis Insurance Indonesia bertindak sebagai konsursium yang menyediakan jasa layanan asuransi tersebut.

Ali menjelaskan, besarnya tarif premi asuransi tersebut sangat terjangkau bagi pelaku usaha mikro yang juga debitur Kupedes, yakni sebesar Rp50 ribu. "Bila debiturnya suami-istri tarifnya naik sedikit jadi Rp90 ribu, dengan jangka waktu selama satu tahun," tambahnya. Dia menambahkan, skema asuransi ini sangat efektif menjaga kualitas kredit mikro di BRI. Pasalnya, dengan adanya asuransi ini arus kas usaha mikro debitur tidak terganggu lagi sebab biaya kesehatan pelaku usaha dan istrinya sudah ditanggung perusahaan asuransi.

"Pelaku usaha mikro ini sangat sensitif dengan isu cashflow usahanya. Kalau sakit, dana usaha bisa kena. Jadi, dengan adanya asuransi ini, ada apa-apa seperti sakit sehingga aman," kata Ali. Dia membeberkan empat jenis manfaat asuransi ini bagi pelaku usaha mikro. Pertama, dapat santunan harian sebesar Rp100 ribu, penggantian biaya pembedahan sebesar Rp2.5 juta, santunan kematian sebab kecelakaan sebesar Rp500 ribu, dan santunan kematian normal Rp2.5 juta.

Bisnis mikro BRI sendiri terus membuahkan momentum pertumbuhan yang berkelanjutan. Kredit mikro BRI tumbuh sebesar 26,86% (year on year/yoy), meningkat dari triwulan III 2012, Rp101,1 triliun menjadi sebesar Rp128,22 triliun. Pertumbuhan kredit mikro BRI tersebut tidak hanya menghasilkan peningkatan outstanding pinjaman, tetapi juga menghasilkan peningkatan jumlah debitur.

Hingga akhir September 2013, jumlah debitur mikro BRI mencapai 6,1 juta orang. Dalam pengembangan bisnis mikronya, BRI juga berhasil menjangkau lebih banyak pengusaha kecil dalam usaha peningkatan financial inclusion di Indonesia. Pertumbuhan penyaluran kredit mikro yang tinggi diikuti dengan kualitas kreditnya (nonperforming loan/NPL) yang terjaga pada 0.48% (nett). [ardi]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…