Tingkatkan Kesadaran Menjaga Kebersihan - Cegah Risiko Penyakit Menular

 

 

Tingkat kesadaran masyarakat terhadap penyakit menular mulai terlihat. Ini merupakan langkah awal untuk mencegah timbulnya penyakit menular, yang terkadang tidak terlalu diperhatikan oleh masyarakat.

NERACA

Tingginya penyebaran penyakit menular membuat masyarakat mulai meningkatkan kepedulian mereka terhadap kesehatan dan kekhawatiran mereka terhadap risiko penyakit menular.

Dari hasil penelitian Global Hygiene Council (GHC) 2013 terhadap lebih dari 18.000 responden dewasa di 18 negara mengungkapkan, adanya kepedulian mereka terhadap kesehatan dan kekhawatiran mereka terhadap risiko penyakit menular.

President Director of Reckitt Benckiser Indonesia Ratanjit Das mengatakan, pihaknya turut bertanggung jawab mengedukasi konsumen mengenai pentingnya menjaga kebersihan untuk mewujudkan gaya hidup yang sehat. Dia berharap, hasil survei ini  dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia mengingat sudah saatnya kita menyadari dampak positif yang dapat dibawa oleh standar kebersihan yang baik menuju gaya hidup yang lebih sehat .

Sedangkan Professor John Oxford, chairman of the Hygiene Council and Professor of Virology di Barts and The London School of Dentistry pun menyambut partisipasi Indonesia tahun ini sebagai anggota terbaru Global Hygiene Council.

Ia mengatakan bahwa tingkat kekhawatiran masyarakat terhadap penyakit menular sangat variatif  tergantung di negara mana mereka tinggal. Sementara penyakit pernapasan teridentifikasi menjadi kekhawatiran utama di beberapa negara, penyakit pencernaan menjadi kekhawatiran utama di negara-negara lain.

Menurut dia, ada berbagai cara untuk mengatasi kekhawatiran-kekhawatiran yang terungkap dalam penelitian ini, dan kebersihan selalu merupakan bagian penting dari solusi - solusi tersebut .

Berdasarkan hasil studi di Indonesia, 32% dari responden khawatir akan penyakit menular dari air seperti kolera dan tipes, 29% lainnya khawatir akan penyakit pencernaan seperti bakteri e-coli, campylobacter, dan salmonella. Sementara itu, 26% sisanya khawatir akan diare dan muntah-muntah.

Untuk wabah flu, masyarakat Bandung menunjukkan kekhawatiran paling tinggi pada angka 26%, sedikit lebih tinggi dari angka global yakni 25%, dan lebih tinggi dari Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta, masing-masing pada angka 17%, 14% dan 13%. 

Hasil studi mengenai tempat yang dianggap rawan penyebaran penyakit menular atau infeksi menunjukkan hasil mengejutkan. Sebagian besar responden (65%) percaya bahwa transportasi umum merupakan salah satu dari tempat paling rentan, diikuti dengan 55% yang lebih mengkhawatirkan tempat-tempat berkumpul orang banyak  (pertandingan olahraga, konser musik, dan tempat ibadah).

Selain itu, 50% responden memandang rumah sakit, yang harusnya steril, sebagai salah satu tempat rentan penyebaran penyakit. Hanya 11% masyarakat Indonesia yang melihat rumah sebagai tempat yang paling aman, namun sebaiknya angka ini tidak dianggap sepele karena sebetulnya rumah juga memiliki potensi menyebarkan penyakit. 

Menyadari kekhawatiran dan tempat-tempat yang dianggap rentan penyebaran penyakit seperti disebutkan diatas, 85% responden memastikan keluarga mereka mencuci tangan dengan air dan sabun setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum makan untuk mencegah infeksi/penyakit menular.

Sementara itu, 58% responden hanya mengkonsumsi makanan yang disiapkan sendiri atau oleh keluarga di rumah. Selain itu, 48% responden membersihkan rumah (kamar mandi, permukaan dapur) secara teratur dan 47% membersihkan serta menyemprotkan disinfektan perabotan yang bersentuhan langsung dengan makanan (permukaan dapur, alas pemotong sayur) setidaknya sekali dalam sehari.  

Hal senada diungkapkan oleh Hindra Irawan Satari, anggota the Global Hygiene Council 2013 dari Indonesia. Dia mengungkapkan,  studi ini menunjukkan level kesadaran masyarakat dunia dan Indonesia mengenai penyakit menular. Dari hasil temuan terlihat jelas bahwa transportasi publik, pertemuan massa, dan rumah sakit merupakan 3 teratas yang dipercaya masyarakat Indonesia sebagai tempat rentan penyebaran penyakit.

"Kami telah merekomendasikan beberapa langkah untuk diikuti mereka yan g ingin menjaga standar kebersihan, sesuatu yang sangat penting untuk meminimalisir risiko penularan penyakit," kataIrawan.

 

BERITA TERKAIT

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

Mengatur Pola Makan Pasca Lebaran, Simak Tipsnya

  Makan makanan ini di Hari Lebaran sebenarnya enak, tapi ingat jangan berlebihan, ya! Pasalnya, mengonsumsi santan dan makanan berlemak…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

Mengatur Pola Makan Pasca Lebaran, Simak Tipsnya

  Makan makanan ini di Hari Lebaran sebenarnya enak, tapi ingat jangan berlebihan, ya! Pasalnya, mengonsumsi santan dan makanan berlemak…