Tutup Tahun, Unilever Bagikan Dividen Rp 2,5 Triliun

NERACA

Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) akan membagikan dividen interim sebesar Rp2,517 triliun dari tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (11/11). Disebutkan, hasil keputusan dividen interim bedasarkan keputusan rapat direksi 6 November 2012.

Dividen tersebut sebesar sebesar Rp330 per saham kepada 7,63 miliar pemegang saham. Berikut rincian jadwal pelaksanaan dividen interin, cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 2 Desember 2013, ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 3 Desember 2013, cum dividen di pasar tunai pada 5 Desember 2013, ex dividen di pasar tunai pada 6 Desember 2013, recording date pada 5 Desember 2013, pelaksanaan pembayaran dividen interim pada 12 Desember 2013.

Sepanjang kuartal tiga tahun ini, PT Unilever IndonesiaTbk mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp23,03 triliun atau naik 13,23% dibanding periode yang sama 2012 senilai Rp20,34 triliun. Dijelaskan, naiknya penjualan bersih seiring dengan naiknya beban pokok penjualan menjadi Rp11,2 triliun dari Rp9,98 triliun. Selain itu, beban pemasaran dan penjualan bertambah menjadi Rp4,86 triliun dari Rp4,28 triliun serta beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp1,53 triliun dari Rp1,16 triliun.

Namun penghasilan lain-lain berhasil naik menjadi Rp50,31 miliar dari Rp7,72 miliar.  Sementara itu, laba usaha perusahaan naik menjadi Rp5,49 triliun dari Rp4,93 triliun. Kendati demikian, penghasilan keuangan perusahaan menurun menjadi Rp7,72 triliun dari Rp26,13 triliun dan biaya keuangan berhasil dikurangi menjadi Rp29,22 miliar dari Rp53,74 miliar.

Adapun, laba periode berjalan pada akhir kuartal III/2013 tercatat sebesar Rp4,09 triliun atau naik 12,05 persen dibanding kuartal III/2012 senilai Rp3,65 triliun. Laba  bersih per saham dasar meningkat menjadi Rp536 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp479 per saham. Jumlah aset perseroan per akhir September 2013 tercatat sebesar Rp13,34 triliun, bertambah dibanding posisi akhir tahun lalu senilai Rp11,98 triliun, dengan total utang akhir bulan lalu turun menjadi Rp7,83 triliun dari posisi akhir Desember 2012 sebesar Rp8,02 triliun.

Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Sancoyo Antarikso mengatakan, hampir seluruh produk consumer goods mengalami kenaikan harga sekitar 5%. Kenaikan harga yang disebutkan tersebut merupakan kenaikan harga rata-rata dari seluruh produk. “Per 7 Oktober kami naikkan harga produk 2% karena pelemahan rupiah terhadap dolar," jelasnya.

Selain pelemahan rupiah, sambung dia, terjadinya kenaikan upah minimum provinsi (UMP) di awal tahun, dan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi pada Juni juga telah membuat beban pokok penjualan perseroan ikut naik. Oleh karena itu, hal tersebut menyebabkan harga produk yang dijual perseroan mengalami kenaikan hingga tiga kali sepanjang tahun ini. Pihaknya mencatat, jumlah biaya produksi perseroan naik 7% dari Rp 6,575 triliun di Juni 2012 menjadi Rp 7,056 triliun di Juni 2013. Namun, secara over all pada semester pertama tahun ini perseroan mencatatkan kenaikan laba ke pemilik entitas induk naik 21,21% menjadi Rp2,82 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp2,32 triliun. (bani)

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…