Agar Pasar Tahan Banting - OJK Terus Perkuat Investor Lokal

NERACA

Jakarta – Guna memperkuat kapitalisasi pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus genjar melakukan edukasi pasar modal di masyarakat. Hal ini dilakukan untuk menjaring investor lokal dan ritel. Selain itu, langkah ini juga dilakukan untuk memperkuat investor lokal agar industri pasar modal dalam negeri bisa tahan banting terhadap sentimen luar negeri.

Ketua OJK, Muliaman D. Hadad mengatakan, pihaknya terus mendorong peningkatan investor domestik dalam mengakses pasar modal di Indonesia. Hal itu terus dilakukan dengan harapan ekonomi lebih tahan banting ketika investor asing keluar dari Indonesia, “Sejauh ini OJK akan tetap fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan fundamental ekonomi Indonesia, termasuk yang berkaitan dengan pasar modal. Pasar modal harus memberikan kontribusinya dengan baik,”katanya di Jakarta, Senin (11/11).

Menurutnya, potensi industri pasar modal dalam negeri harus terus digali lebih dalam dan termasuk investor lokalnya. Pasalnya, jika lebih banyak perusahaan yang IPO, nantinya kalau investor keluar masuk itu tidak terlalu menggangu pasar modal dalam negeri karena sudah ditopang kuat investor domestik.

Dia juga berharap bahwa hal tersebut dapat terealisasi dengan baik. Tetapi, Muliaman mengakui hal demikian tidak akan terwujud dalam kurun waktu sebentar. Banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan. Bila mampu diselesaikan, bukan tidak mungkin perekonomian Indonesia akan lebih stabil dan berdaya tahan tinggi, “Ini PR yang mestinya dari kemarin-kemarin kita lakukan sehingga kita harus makin lama makin punya daya tahan”, tegas Muliaman.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Friderica Widyasari Dewi pernah mengatakan, jumlah investor dalam negeri menjadi penting agar dapat menahan gejolak krisis ekonomi, “Gejolak pasar saham yang sempat terjadi masalahnya hanya satu, yakni jumlah investor. Kalau investor domestik lebih banyak dibandingkan asing maka volatilitas di pasar saham tidak akan seperti beberapa hari lalu,”ungkapnya.

Menurut dia, dengan investor domestik yang besar maka pasar saham di dalam negeri akan lebih kuat sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak stabil. Dirinya menyakini, industri pasar modal dalam negeri mampu menyaingi dengan bursa saham Hong Kong yang nilai transaksi saham hariannya rata-rata mencapai Rp80 triliun, “Saat ini, rata-rata transaksi harian saham di bursa baru sekitar Rp4-Rp5 triliun,”ujarnya.

Lanjutnya, BEI bisa menjadi bursa saham yang berkualitas dan dapat dipercaya oleh investor baik dalam negeri maupun asing. Kedepan, tentunya peluang bursa saham dalam negeri bisa seperti bursa saham Hong Kong terbuka lebar. Keoptimisan tersebut didasari dari semakin banyaknya investor domestik yang mulai masuk ke pasar modal. Hal ini seiring gencarnya sosialisasi yang dilakukan pihaknya bersama dengan reegulator ke masyarakat. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…