Grand Kartech Agresif Cari Dana Lewat Pasar Modal

NERACA

Jakarta- Sukses melaksanakan penawaran saham umum perdana (Initial Public Offering/IPO), PT Grand Kartech Tbk (KRAH) tertarik untuk mencari penambahan dana melalui right issue. Langkah ini seiring rencana perseroan untuk mengembangkan usahanya di tahun depan dengan target pertumbuhan pendapatan hingga 40%.

Direktur Utama PT Grand Kartech Tbk, Kenneth Sutardja mengatakan, perseroan akan kembali membangun dua pabrik pada tahun mendatang. Beberapa daerah yang dibidik, antara lain Balikpapan, Kalimantan Timur, dan Surabaya. Nilai investasi untuk masing-masing pabrik sekitar Rp70 miliar. “Saya pikir bisa melalui right issue (untuk dana investasi tersebut).” katanya di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Sementara untuk dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) untuk pembangunan pabrik Karawang II. Adapun sisanya akan digunakan untuk pembelian mesin produksi. Targetnya, di tahun 2014 perseroan dapat memperoleh kenaikan pendapatan hingga 30%-40%. “Tahun ini kita upayakan Rp30 miliar, sedangkan untuk pendapatan tahun depan perseroan menargetkan sebesar Rp40 miliar.” jelasnya.

Menurut dia, hingga kini perseroan masih melakukan ekspor ke negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Myanmar sebesar 10%. Ke depan pihaknya juga akan terus meningkatkan kinerja ekspor untuk mendukung kinerja perseroan. Kenneth pun yakin industrinya akan terus tumbuh positif semakin meningkatnya permintaan dari sektor yang sedang berkembang, seperti otomotif, pertambangan, dan migas.

Tercatat, perseroan mencatatkan penjualan pada 2012 menjadi sebesar Rp243,8 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp128,5 miliar. Sementara laba kotor perseroan menjadi Rp68,65 miliar pada 2012 dari tahun sebelumnya sebesar Rp33,75 miliar. Total aset menjadi Rp228,7 miliar dari Rp206 miliar pada 2012.

Melalui pelaksanaan penawaran saham perdananya, perusahaan yang bergerak di bidang rekayasa dan manufaktur ini mengantongi dana segar sebesar Rp45 miliar. Perseroan melepas sebanyak 163.640.000 lembar saham ke publik atau setara 16,85% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Selama masa penawaran, perseroan mencatatkan kelebihan permintaan 44 kali dari total jumlah saham yang ditawarkan.

Di hari pertamanya, saham KRAH menguat 49,09% menjadi Rp410 dari harga yang ditetapkan perseroan Rp275 per saham. Rencananya, sekitar 51,63% dana hasil IPO akan digunakan membangun pabrik kedua di Karawang yang diharapkan dapat menambah kapasitas bisnis sebesar 50%-100%. Sebagai penjamin pelaksana emisi efek, perseroan telah menunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas dan PT Investindo Nusantara Sekuritas.

Saat ini Grand Kartech melayani industri sektor energi, pertambangan, pertanian, dan migas. Selain memasok mesin di dalam negeri, perusahaan ini juga mengekspornya ke beberapa negara, seperti Malaysia, Vietnam, Kamboja, Filipina, Ghana, dan beberapa negara lain. (lia)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…