Kota Sukabumi - Gubernur Beri Bantuan Modal KCR Untuk UKM

Sukabumi - Gubernur Provinsi Jawa Barat Ahmad Heryawan menyerahkan bantuan Kredit Cinta Rakyat (KCR) Bank Jabar Banten (BJB) kepada 50 orang pelaku usaha kecil. Bantuan tersebut secara simbolis diberikan kepada lima orang penerima bantuan KCR dalam agenda Gerebek Pasar bersama Gubernur Jawa Barat di Pasar Gudang Kota Sukabumi, Sabtu (9/11).

Acara yang digagas Koperasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jabar bekerjasama dengan Bank BJB tersebut dihadiri Walikota Sukabumi H Muraz, Ketua DPRD Kota Sukabumi Aep Saepurahman, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Hari Santoso, Dandim 0607 Sukabumi Letkol Arm Budi Saroso, Direktur Operasi Bank BJB Pusat Djamal Muslim, Ketua PWI Provinsi Jabar Mirza Julhadi dan para undangan serta ratusan pelaku usaha dan pedagang  lainnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Heryawan  menjelaskan, dengan adanya program KCR tersebut diharapkan masyarakat terbantu permodalan untuk usahanya. ”Jadi manfaatkanlah program KCR yang dikeluarkan Bank BJB. Jangan sampai masyarakat atau pelaku usaha terjerat atau tergiur bantuan modal usaha yang tidak jelas, sehingga membertakan”, kata Gubernur.

Dikatakan Heryawan, rata-rata masyarakat ketika diberikan bantuan modal usaha,  tidak mempunyai semangat untuk mengembalikan. ”Ini yang menjadi persoalan. Di sisi lain kita juga diperiksa lembaga pemeriksa keuangan seperti BPK“, kata dia.

Untuk itu, Gubernur berharap agar mayarakat benar-benar memanfaatkan program KCR tersebut, selain mudah diakses juga bunganya sangat rendah sekitar 8,3% pertahun dengan jangka pengembalian 3-5 tahun. “Saat ini saja masih ada sekitar Rp215 miliar untuk program KCR tersebut, dan kalau anggaran KCR tersebut habis, mudah-mudahan tahun depan akan dibantu lagi sekitar Rp100 miliar”, ujarnya.

Sementara Direktur Operasi Bank BJB Pusat Djamal Muslim secara singkat mengungkapkan, kegiatan ini merupakan pendekatan BJB dengan masyarakat ataupun pelaku usaha dan pedagang dalam memberikan pelayanan diantaranya bantuan modal lewat KCR. Di Sukabumi, BJB sudah mengeluarkan anggaran KCR sebesar Rp6,5 miliar dengan 600 debitur. ”Untuk mendapatkan program KCR masyarakat atau pelaku usaha dan pedagang tinggal datang langsung ke kantor BJB terdekat. Prosesnya mudah dengan bunga yang sangat rendah”, kata Djamal.

Sementara itu, Ketua Koperasi PWI Provinsi Jabar Dadang Hermawan yang didampingi Wakilnya Irwan Natsir menjelaskan, tujuan Grebek Pasar ini agar para pelaku usaha bisa memperoleh informasi tentang bagaimana mengakses permodalan, serta melakukan kemitraan dengan pihak perbankan, sehingga dapat mendorong peningkatan usaha di kalangan pelaku usaha.

Gerebek Pasar merupakan program yang digagas Koperasi PWI bekerjasama dengan Bank BJB selaku sponsor acara. “Kenapa diadakan Gerebek Pasar, karena selama ini para pelaku usaha mengeluhkan sulitnya mendapatkan akses untuk permodalan, atau melakukan kemitraan dengan pihak perbankan. Kondisi seperti itu mendorong Koperasi PWI menggagas kegiatan ini,” kata Dadang.

Persoalan yang selama ini yang muncul, mulai tergerusnya keberadaan pasar-pasar tradisional di Jawa Barat, seiring dengan berkembangnya pasar-pasar moden dalam bentuk supermarket atau minimarket. Perkembangannya begitu pesat sehingga tak sebanding dengan keberadaan pasar-pasar tradisional.

Satu sisi, pertumbuhan semacam itu bisa mencerminkan perkembangan perekonomian, namun dari aspek lain, tergerusnya keberadaan pasar tradisional menjadi ancaman serius bagi para pelaku usaha kecil dan mikro yang selama ini mendominasi pasar-pasar tradisional.

“Keberadaan pelaku usaha mikro dan kecil di pasar-pasar tradisional memiliki mata rantai yang cukup panjang terutama dari sudut perekonomian. Sebab, pelaku usaha mikro dan kecil dari segi distribusi memiliki jaringan yang telah menjalar, baik dari segi vertikal maupun horizontal,” kata Dadang.

Mempertahankan dan mengembangkan pelaku usaha mikro dan kecil di pasar-pasar tradisional sebenarnya mempertahankan distribusi perekonomian masyarakat. Bahkan ketahanan ekonomi masyarakat bisa tumbuh lebih baik, karena sifat jejaring pelaku usaha mikro dan kecil yang tidak berdiri sendiri,

Hal senada juga diungkapkan oleh Irwan Natsir Gerebek Pasar tujuannya  adalah membuka ruang informasi tentang akar persoalan yang dialami pelaku usaha mikro dan kecil terutama yang ada di pasar-pasar tradisional. Kemudian, sebagai bagian dari tanggung jawab sebagai insan pers dalam memberikan kontribusi pemikiran dalam penguatan pasar tradisional di Jawa Barat.

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…