Penguatan IHSG Belum Beranjak di Akhir Pekan

NERACA

Jakarta – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (7/11) kemarin, kembali ditutup menguat 36,349 poin (0,82%) ke level 4.486,109. Sementara Indeks LQ45 melaju 8,097 poin (1,09%) ke level 752,248. Untuk kedua kalinya, sepanjang perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak menguat ditengah bursa Asia yang justru melemah. Alhasil, indeks tercatat satu-satunya yang menghijau di antara bursa-bursa Asia yang kompak terkoreksi.

Analis PT Anugerah Sekurindo Indah, Bertoni Rio mengatakan, meningkatnya jumlah cadangan devisa periode Oktober 2013 sebesar US$ 1,3 miliar menjadi US$ 97 miliar dari posisi bulan sebelumnya sebesar US$ 95,7 miliar menjadi sentimen positif bagi indeks BEI, “Bertambahnya cadangan devisa bulan Oktober 2013 menjadi salah satu pendorong indeks BEI," kata dia di Jakarta, Kamis (7/11).

Meski demikian, menurut dia, kenaikan indeks BEI itu cenderung terbatas menyusul data neraca perdagangan Indonesia pada periode September 2013 mengalami defisit sebesar US$ 660 juta. Dia menambahkan, sektor saham yang mendukung kenaikan indeks BEI pada Kamis ini diantaranya, aneka industri, keuangan, dan pertambangan.

Berikutnya, kata Bertoni, pada perdagangan Jum’at akhir pekan diproyeksikan berpeluang menyentuh level 4.500 poin. Diharapkan data ekonomi China yang akan dipublikasikan menjadi pendukung penguatan bursa Asia, termasuk IHSG BEI di akhir pekan.

Pada perdagangan kemarin, hanya sektor konsumer yang melemah, sembilan sektor lainnya menguat di teritori positif. Saham-saham unggulan berbasis komoditas dan finansial jadi sasaran aksi beli. Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 93,52 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 131.428 kali pada volume 4,262 miliar lembar saham senilai Rp 5,468 triliun. Sebanyak 149 saham naik, sisanya 89 saham turun, dan 113 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia kompak berjatuhan di zona merah kemarin. Investor malah memilih keluar sejenak dari lantai bursa meski ada sentimen positif dari pasar global. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Taisho (SQBI) naik Rp 34.000 ke Rp 303.000, United Tractor (UNTR) naik Rp 900 ke Rp 19.200, Indocement (INTP) naik Rp 500 ke Rp 12.100, dan Nipress (NIPS) naik Rp 500 ke Rp 8.600.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Matahari (LPPF) turun Rp 700 ke Rp 11.100, Unilever (UNVR) turun Rp 600 ke Rp 30.200, Golden Energy (GEMS) turun Rp 290 ke Rp 1.760, dan Multi Prima (LPIN) turun Rp 225 ke Rp 4.275.

Pada perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup menguat 32,831 poin (0,74%) ke level 4.482,591. Sementara Indeks LQ45 menanjak 6,387 poin (0,86%) ke level 750,538. Indeks sempat menanjak hingga ke level tertingginya di 4.493,847 berkat aksi beli tersebut. Investor asing masih lakukan aksi tunggu sambil sesekali melepas saham.

Delapan dari sepuluh sektor di lantai bursa berhasil menguat. Dua sektor masih melemah, yaitu sektor agrikultur dan konsumer. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 72.513 kali pada volume 2,116 miliar lembar saham senilai Rp 2,602 triliun. Sebanyak 149 saham naik, sisanya 65 saham turun, dan 93 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih bergerak mixed cenderung melemah hingga sesi pertama. Hanya dua pasar modal yang menguat, yaitu Singapura dan Indonesia. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Taisho (SQBI) naik Rp 34.000 ke Rp 303.000, United Tractor (UNTR) naik Rp 900 ke Rp 19.200, Indocement (INTP) naik Rp 550 ke Rp 20.250, dan HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 500 ke Rp 67.500.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 400 ke Rp 30.400, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 150 ke 34.850, Bank Danamon (BDMN) turun Rp 100 ke Rp 4.050, dan Gading Development (GAMA) turun Rp 65 ke Rp 295.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka menguat 4,65 poin atau 0,10% menjadi 4.454,41, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 1,19 poin (0,16%) ke level 745,34 seiring dengan masih adanya aksi beli saham.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, masih adanya aksi beli terhadap sejumlah saham yang sebelumnya melemah membuat laju IHSG bisa sedikit naik, “Aksi beli itu salah satunya didorong oleh ekonomi Indonesia yang masih mengalami pertumbuhan sehingga menopang indeks BEI," katanya.

Secara teknikal, dia menambahkan, IHSG yang berada di atas level batas bawah memberikan harapan adanya "rebound" meski tipis. Jika sentimen yang ada mampu mendukung, maka indeks BEI berpeluang melanjutkan kenaikannya. Oleh karena itu, dirinya memperkirakan bahwa pergerakan indeks BEI pada Kamis ini di kisaran 4.427-4.468 poin.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng dibuka melemah 106,90 poin (0,46%) ke level 22.930,04, indeks Nikkei-225 turun 39,37 poin (0,27%) ke level 14.297,19, dan Straits Times menguat 4,66 poin (0,15%) ke posisi 3.210,13. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…