Unit Link - Proteksi Sekaligus Investasi

NERACA

Perusahaan asuransi kini tengah gencar-gencarnya menjual produk unit link. Walaupun diwarnai pro dan kontra, asuransi jenis unit linked ini sangat populer dan hampir semua perusahaan asuransi besar memiliki produk yang memiliki fungsi ganda ini, yakni proteksi dan investasi.

Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1998, unit link tercatat sebagai produk dengan penjualan terbesar di banyak perusahaan asuransi jiwa di Indonesia, dan saat ini telah mewakili 60% premi dari industri.

Unit link terkait erat dengan pasar modal. Uang premi yang dibayarkan sebagian digunakan untuk membayar proteksi dan sebagian lagi ditempatkan pada reksa dana dalam bentuk unit link.

Pemegang polis akan diminta memilih di mana akan ditempatkan investasinya, apakah pada reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, atau pasar uang.

Produk ini cukup rumit dan tidak mudah dipahami. Positifnya asuransi jenis unit link dapat membuat nasabah disiplin dalam berinvestasi secara berkala, baik bulanan maupun tahunan karena pembayaran investasi ditagihkan bersamaan dengan pembayaran premi.

Melihat pergerakan pasar saham Indonesia akhir-akhir ini, calon  investor harus tetap waspada dengan memegang lebih banyak dana kas dan mencari peluang untuk membeli saham yang valuasinya atraktif.

Jika dibandingkan beberapa tahun yang lalu, saat ini para investor lebih mudah berdaptasi di Pasar. Mereka telah melakukan berbagai alternative eksplorasi untuk membuat portofolio mereka agar lebih tepat sasaran. Contohnya dalam diversifikasi mata uang saat ini yang popular adalah GFC 2008. Jumlah simpanan non Rupiah telah meningkat 70 % sejak 2008 dari Rp 292 triliun menjadi Rp 498 triliun yang mencakup 15 % dari total simpanan sebesar Rp 3.300 triliun.

Sayangnya, dalam kondisi saat ini alternatif-alternatif yang tersedia untuk investasi non IDR di Indoensia belum memadai, sehingga para investor menaruh dananya di deposito bank atau mencari alternative investasi lainnya diluar Indonesia.

Memahami hal ini, Commonwealth Life berusaha memenuhi kebutuhan Nasabah dengan meluncurkan dua produk unit link, yaitu Investra USD Balanced Fund dan Comm AUD Balanced Fund. Strategi investasi untuk dana-dana ini adalah untuk melakukan investasi kedalam pasar Indonesia dalam jumlah besar dan sebgaian dialokasikan di luar negeri dengan tujuan diversifikasi. Dana tersebut khususnya yang sesuai dengan para investor yang ingin mendapatkan tingkat keuntungan jangka panjang. 

Commonwealth Life saat ini melayani lebih dari 500.000 nasabah di seluruh Indonesia dan sebagai bagian dari komitmen perusahaan, pada semester pertama 2013 Commonwealth Life telah membayarkan klaim dan manfaat lebih dari Rp 393 miliar.

BERITA TERKAIT

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…

BERITA LAINNYA DI Peluang Usaha

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…