NERACA

Bogor - Sekitar 2.400 lowongan pekerjaan dibutuhkan oleh 30 perusahaan yang mengikuti Bursa Expo 2011 yang digelar Disnakersostrans Kota Bogor  di GOR Pajajaran Bogor, selama dua hari Rabu (13/7) dan  Kamis (14/7).

Menurut Kepala Disnakersostrans Asep Ruchiyatna, Bursa Kerja Expo 2011 digelar Disnakersostrans sebagai salah satu upaya mempertemukan pengguna  jasa tenaga kerja dan pencari kerja, sehingga dapat mengurangi jumlah angka pengangguran di Kota  Bogor.      

Dijelaskan, dari jumlah penduduk Kota Bogor 973.113 jiwa di antaranya tercatat ada  42.475 penganggur. Selain itu Disnakersostrans mencatat ada 16.876 pencari kerja.  

Menurut Asep, Disnakersostrans tidak hanya mengurus menyalurkan lowongan pekerjaan tapi juga membuat jejaring kerja dengan semua lini ketenagakerjaan di antaranya bursa khusus yang ada di swasta seperti di sekolah-sekolah, lembaga latihan swasta. “ Kita telah melakukan MoU dengan jejaring kerja untuk menekan besarnya angka pengangguran di Kota Bogor, “ pungkasnya.

Sementara itu, sejumlah warga Bogor yang datang ke Bursa Expo tersebut umumnya mengungkapkan kegembiraannya. Namun tak sedikit juga yang kecewa karena sejumlah perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja tersebut, mencantumkan persyaratan yang cukup berat dan tingkat pendidikan yang tinggi.

“Saya terus terang cukup terbantu dengan adanya kegiatan Bursa Kerja itu. Namun lowongan pekerjaan yang ditawarkan tidak sesuai dengan keinginan saya. Bahkan ada beberapa perusahaan yang mencantumkan, jejang pendidikan minimal D3. Sedangkan saya dan kawan-kawan hanya tamat SMA,” ungkap Ridwan.

Pengamat sosial Kota Bogor, Rahim Sukasah kepada Neraca mengatakan, agenda bursa kerja itu cukup menarik bagi warga Kota Bogor. Namun dia menyarankan, ke depannya perlu juga dicari perusahaan di seputar kota Bogor.”Saya kira beberapa perusahaan di Kota Bogor pun memerlukan tenaga kerja yang berkualitas,” tandas dia.