NERACA
Berlakunya Asean Economic Community (AEC) di tahun 2015 akan membawa banyak perubahan bagi industri asuransi, baik dari aspek regulasi maupun pasar.
Dalam konteks itu Asean Insurance Council ingin membangun kesadaran dan pemahaman pelaku industri bahwa akan terjadi perubahan sebagai akibat dimulainya Asean Economic Community pada tahun 2015, sehingga para pelaku bisnis asuransi ASEAN akan mendapatkan manfaat dan dapat terus bertumbuh secara optimal sejalan dengan perubahan yang terjadi.
"Terciptanya pasar tunggal ASEAN di tahun 2015 harus menjadi suatu peluang bisnis yang lebih besar bagi pelaku industri asuransi untuk memperkuat pasarnya. Meskipun persaingan akan semakin ketat, kami berharap kompetisi akan berjalan secara sehat dan menguntungkan pelaku industri dan masyarakat sebagai nasabah,” jelas Chairman Asean Insurance Council Kornelius Simanjuntak.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Asean Insurance Council, Evelina F. Pietruschka. Menurut Evelina, selain untuk meningkatkan kesadaran pelaku industri asuransi akan Asean Economic Community 2015, seminar Asean Insurance Council, ini juga bertujuan untuk memberikan informasi mengenai cetak biru (blue print) industri asuransi yang sekarang sedang dipersiapkan oleh Sekretariat ASEAN. Cetak biru ini nantinya akan menjadi rujukan bagi regulator dan pelaku industri asuransi dalam menghadapi pasar tunggal ASEAN 2015.
“Masukan dan pandangan dari pelaku pasar asuransi sangat penting. Oleh karena itu Asean Insurance Council mengambil inisiatif untuk melakukan dialog dan seminar seperti yang dilakukan pada hari ini. Selanjutnya Asean Insurance Council akan terus menyusun beberapa program yang dikembangkan bersama oleh para anggotanya,” tandas Evelina.
Salah satu contoh yang dilakukan oleh Asean Insurance Council dalam mendukung terciptanya pasar yang sehat adalah membentuk workgroups (komite kerja) yang di pimpin oleh negara anggota AIC untuk melakukan survei dan pemetaan mengenai regulasi tentang pengukuran kesehatan keuangan atau solvabilitas perusahaan asuransi dengan Risk Based Capital (RBC) dan juga survei mengenai perkembangan asuransi mikro di negara anggota ASEAN yang sudah menjalankannya.
Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya dikecam di seluruh dunia karena aktif…
Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…
Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…
Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya dikecam di seluruh dunia karena aktif…
Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…
Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…