Penjualan Menyusut, Laba Gozco Anjlok 82,5%

NERACA

Jakarta – Perusahaan sawit, PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) membukukan penurunan laba tahun berjalan mencapai 82,5% sampai dengan akhir September 2013 menjadi Rp 14,44 miliar dibandingkan priode yang sama tahun lalu sebesar Rp 82,58 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan di Jakarta, Senin (28/10).

Disebutkan, penurunan laba priode berjalan tersebut akibat menyusutnya penjualan bersih dan pendapatan lain serta naiknya sejumlah beban pada periode itu. Hal yang sama juga terjadi pada penjualan bersih perseroan yang juga anjlok 10,4% menjadi Rp264,58 miliar dari akhir kuartal III tahun lalu sebesar Rp295,28 miliar. Sementara beban pokok penjualan meningkat menjadi Rp221 miliar dari Rp187,97 miliar. Akibatnya, laba bruto tergerus menjadi Rp43,58 miliar dari Rp107,31 miliar.

Selain itu, pendapatan lain-lain berkurang menjadi Rp71,81 miliar dari Rp77,69 miliar. Beban penjualan dan distribusi meningkat menjadi Rp8,66 miliar dari Rp6,78 miliar, beban umum dan administrasi menjadi Rp39,98 miliar dari Rp31,89 miliar. Beban keuangan pada periode tersebut juga naik menajdi Rp54,79 miliar dari Rp54,23 miliar dan beban lain-lain melonjak dari Rp863,04 juta menjadi Rp8,28 miliar.

Sementara, laba per saham dasar perseroan menurun menjadi Rp2,63 per saham dibanding akhir bulan kesembilan tahun 2012 sebesar Rp13,67 per saham. Per kuartal III tahun ini, kas dan setara kas akhir tahun sebesar Rp122,49 miliar, sedangkan akhir tahun lalu sebesar Rp130,51 miliar. Jumlah aset per akhir September tercatat sebesar Rp3,23 triliun atau turun dibanding akhir Desember 2012 sebesar Rp3,19 triliun, dengan jumlah utang naik menjadi Rp1,61 triliun dari posisi akhir tahun lalu Rp1,59 triliun.   

Sebagai informasi, tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp350 miliar. Wakil Direktur Utama PT Gozco Plantations Tbk, Kreisna Gozali pernah bilang, dana capex tahun ini untuk penanaman baru sekitar dua hektare (ha), perawatan tanaman seluas empat ribu ha dan pembangunan pabrik baru, “Paling besar digunakan untuk tanaman baru mencapai Rp200 miliar, dan sisanya untuk perawatan serta bangun pabrik,”ujarnya.

Menurut Kreisna, perseroan saat ini masih memiliki lahan kosong seluar 106 ha belum ditanami kelapa sawit, sedangkan pabrik pengolahan kelapa sawit sudah dua di Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah. "Pabrik baru sudah dibangun tahun lalu dan akan selesai pertengahan tahun besok, jadi nanti kita punya tiga, dua di Sumsel satu lagi di Kalteng. Pabrik baru nanti bisa produksi 135 ton TBS (Tandan Buah Segar) per jam," ujar dia.

Asal tahu saja, guna mengembangkan bisnis perkebunan sawit, PT Gozco Plantations Tbk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham dari hasil perolehan laba bersih tahun buku 2012. Kata Wakil Direktur Utama PT Gozco Plantations Tbk, Kreisna Gozali, perseroan tidak membagikan dividen, “Perolehan laba sebesar  Rp 97,033 miliar akan digunakan untuk cadangan wajib Rp 5 miliar dan sisanya sekitar Rp 92 miliar untuk laba di tahan,”paparnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…