Untuk menciptakan rasa aman bagi investor dalam menggunakan produk jasa keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menggalakkan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya perlindungan konsumen.
Kepala Divisi Informasi bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Eko Ariyanto mengatakan, edukasi perlindungan konsumen perlu disampaikan kepada masyarakat luas untuk menghadirkan rasa aman dalam transaksi dan menggunakan produk jasa keuangan lainnya, “ujar dia di Jakarta kemarin.
Menurutnya, fungsi edukasi dan perlindungan konsumen merupakan pilar penting dalam sektor jasa keuangan. Pasalnya, edukasi yang bersifat preventif dibutuhkan sebagai langkah awal untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada konsumen. OJK selain memperkenalkan produk dan jasa keuangan, juga bertujuan untuk mendorong masyarakat memanfaatkan produk dan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko yang diharapkan.
Eko menegaskan, OJK sebagai lembaga independen dan bebas dari campur tangan pihak lain yang memiliki tugas melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, pasar modal, dan sektor industri keuangan non bank (IKNB), “Peran OJK adalah mewujudkan terciptanya kegiatan di dalam sektor jasa keuangan yang teratur, adil, transparan dan akuntabel, mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, serta melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat,”ujarnya.
Salah satu latar belakang pembentukan OJK adalah belum optimalnya perlindungan konsumen jasa keuangan. Data Bank Indonesia dan Bapepam LK menunjukkan, pengaduan konsumen keuangan yang diterima masih cukup besar. Hal yang sama juga dialami oleh Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BKPN) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang juga banyak menerima pengaduan konsumen terhadap layanan jasa keuangan. (bani)
Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/6) sore, indeks saham gabungan (IHSG) ditutup melemah seiring pelaku pasar…
Sepanjang tahun 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatatkan sebanyak 14 perusahaan baru dengan dana terhimpun melalui aksi Initial…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp52,9 miliar kepada para…
Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/6) sore, indeks saham gabungan (IHSG) ditutup melemah seiring pelaku pasar…
Sepanjang tahun 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatatkan sebanyak 14 perusahaan baru dengan dana terhimpun melalui aksi Initial…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp52,9 miliar kepada para…