Musibah pesawat Merpati yang jatuh di perairan Kaimana Papua pada bulan Mei 2011 yang lalu menyisahkan duka bagi keluarga yang ditinggalkan. Keponakan kami yang bernama Oktavianus Pitnah bersama calon pengantinnya yang sebentar lagi akan menikah menjadi salah satu korban dari peristiwa naas tersebut.
Duka keluarga kami bertambah dengan janji-janji dari Merpati tentang Asuransi yang sampai saat ini belum diterima orangtuanya. Keluarga sudah beberapa kali menghubungi pihak Merpati dan mendapatkan jawaban bahwa dokumen yang diperlukan sudah lengkap, dan pihak Merpati mengatakan bahwa asuransi akan diterima pekan depan.
Tetapi sampai beberapa pekan telah lewat sampai saat ini tak ada realisasi dari pihak Merpati. Padahal kakak saya telah menghubungi langsung pihak Merpati pusat yang ada di Jakarta dan jawabannya tetap sama. Kami tidak tahu kapan asuransi akan diterima karena Merpati hanya memberikan janji-janji palsu.
Saya berpikir apakah pantas Merpati menjadi seperti judul lagu Merpati ingkar Janji? Hanya Merpati (PT MNA) yang tahu.
Rhino Rorong
Email: rhinorecky@ymail.com
Oleh : Roy Andarek, Mahasiswa Papua Tinggal di Jakarta Papua merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Negara…
Oleh: Badi Santoso, Pemerhati Sosial dan Politik Masyarakat Indonesia saat ini menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap proses penyelesaian…
Oleh: Ayub Kurniawan, Pengamat Ekonomi Internasional Perang antara negeri di wilayah Timur Tengah, yakni Iran dengan Israel…
Oleh : Roy Andarek, Mahasiswa Papua Tinggal di Jakarta Papua merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Negara…
Oleh: Badi Santoso, Pemerhati Sosial dan Politik Masyarakat Indonesia saat ini menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap proses penyelesaian…
Oleh: Ayub Kurniawan, Pengamat Ekonomi Internasional Perang antara negeri di wilayah Timur Tengah, yakni Iran dengan Israel…