CIMB Niaga Gandeng Lamborghini - Perkuat KPM Segmen Menengah Atas

NERACA

Jakarta- Membidik pasar kelas atas rupanya masih memiliki potensi pasar yang menjanjikan. Oleh karena itu, guna memperkuat pasar tersebut, PT CIMB Niaga Tbk terus gencar melakukan kredit pemilikan mobil (KPM) disegmen menengah atas. Bahkan untuk mengukuhkan posisinya sebagai pemain besar di pasar pembiayaan otomotik kelas menengah atas, perseroan menggandengn PT Artha Auto, distributor resmi brand premium asal Italia, Lamborghini, di Indonesia.

Ernin Saleh, Head of Automotive Business CIMB Niaga mengatakan, meski sedikit terpengaruh dengan kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Indonesia masih menjadi pasar yang potensial bagi brand-brand premium internasional, termasuk Lamborghini, “Saat ini, penggemar Lamborghini di Indonesia terhitung cukup banyak,”tandasnya dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (24/10).

Dia menuturkan, meski terbilang mampu secara finansial, banyak dari calon pembeli yang lebih menyukai pembelian melalui skema pembiayaan ketimbang pembelian secara tunai.  “Segmen market itulah yang kami bidik melalui kerjasama dengan Artha Auto ini. Untuk itu, kami tawarkan ke masyarakat, khususnya calon konsumen Lamborghini di Indonesia, skema pembiayaan yang menarik dan menguntungkan, salah satunya melalui produk Kredit Kepemilikan Mobil (KPM) Smart Luxury,”ungkap dia.

Dirinya berharap, dengan kerjasama tersebut, target pembiayaan kendaraan tumbuh signifikan. Tercatat, per 30 Juni 2013 telah mencapai Rp18,56 triliun, tumbuh 13% dibandingkan periode yang sama tahun 2012. Menyasar segmen premium, KPM Smart Luxury merupakan salah satu produk pembiayaan otomotif unggulan dari CIMB Niaga. Hanya dengan pembayaran bunga di awal, sementara pokok (principle) dibayar bertahap setiap tahun sesuai jangka waktu pilihan konsumen, hal ini akan memudahkan nasabah yang hendak mengatur keuangan mereka untuk keperluan yang lainnya.

Selain KPM Smart Luxury, CIMB Niaga juga menyediakan dua produk pembiayaan otomotif unggulan lainnya di luar segmen premium. Pertama adalah KPM Smart Baloon Payment. Produk ini memberikan kemudahan cara pembayaran yang disesuaikan dengan keinginan nasabah, dimana sebagian pokok dibayarkan di akhir tenor pinjaman, sehingga angsuran yang dibayarkan nasabah setiap bulannya tidak terlalu besar. Produk unggulan berikutnya adalah KPM Smart Reguler.

Sementara itu, Johnson Yaptonaga, Chief Executive Officer Artha Auto melihat, meski persaingan terbilang ketat, namun pasar mobil premium di Indonesia masih terbuka lebar. Masing-masing brand telah mempunyai penggemar fanatik sendiri, termasuk juga dengan Lamborghini. Selain itu, status sebagai pemilik Lamborghini, yang menandakan status sosial mereka di masyarakat, juga menjadi salah satu faktor pendorong. Pasar tersebut yang ingin diraih Lamborghini di Indonesia. Di samping itu, tidak menutup kemungkinan dari calon konsumen baru yang belum pernah memiliki Lamborghini.

Menurut Johnson, kesamaan segmen pasar, serta pengalaman CIMB Niaga yang cukup lama di pembiayaan automotif, khususnya di segmen menengah atas, menjadi dasar pertimbangan Artha Auto untuk memilih CIMB Niaga sebagai bank penyedia pembiayaan automotif bagi calon pembeli Lamborghini. “Kami optimistis, ke depannya kerjasama ini akan sangat menguntungkan bagi Artha Auto maupun CIMB Niaga,”kata Johnson. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…