Kepemilikan Saham di Usaha Patungan - Harum Energy Rogoh Kocek US$24 Juta

NERACA

Jakarta- PT Harum Energy Tbk (HRUM) menyepakati pengikatan perjanjian untuk partisipasi dalam capital raising bersama Cockatoo Coal Limited. Transaksi ini dilakukan untuk meningkatkan kepemilikan perseroan pada anak usahanya, PT Harum Energy Australia Limited. Informasi tersebut disampaikan manajemen perseroan dalam keterangan resminya di Jakarta pekan kemarin.

Disebutkan, dana yang harus disiapkan untuk transaksi ini sebesar US$19 juta hingga US$24 juta. Dana tersebut sepenuhnya berasal dari dana internal PT Harum Energy Tbk (HRUM). Dengan terjadinya transaksi tersebut maka kepemilikan saham perseroan di Harum Energy dari 4,7% menjadi 10%.

Dalam pengembangan usahanya tahun ini, Harum Energy berencana mengakuisisi satu tambang batu bara di wilayah Kalimantan. Mengenai kesiapan akuisisi ini, manajemen perseroan mengaku memiliki dana sebesar US$470 juta. “Kas internal hingga sekarang masih ada sebesar US$200 juta dan juga masih memiliki fasilitas pinjaman perbankan sebesar US$270 juta dari tahun 2011 hingga akhir 2013.”  kata Direktur Utama PT Harum Energy Tbk, Ray Gunara di Jakarta akhir pekan kemarin. 

Menurut dia, langkah akusisi di lokasi tersebut dipastikan akan menambah produksi tambang batu bara perseroan ke depan. Untuk saat ini, dari dua tambang baru bara dimiliki, yaitu PT Mahakam Sumber Jaya dan  PT Santan Batubara tahun ditargetkan dapat mencapai 12-12,5 juta ton batu bara. “Dari MSJ (PT Mahakam Sumber Jaya) sebesar 10 juta ton dan dari Santan (PT Santan Batubara) sebesar 2,5 ton,” ucapnya.

Sementara untuk meningkatkan kinerja di tahun ini, perseroan mengaku menganggarkan dana sebesar US$15 juta, yang akan dialokasikan US$5,4 juta untuk alat berat, ring road US$4 juta, fasilitas pengolahan batubara US$3 juta, lain-lainnya US$2 juta, dan exsplorasi US$ juta.

Sekadar catatan, salah satu akuisisi yang dilakukan PT Harum Energy, yaitu melakukan akuisisi 50,5% saham PT Karya Usaha Pertiwi (KUP) milik PT Karya Wijaya Aneka Mineral senilai US$ 2 juta atau sekitar Rp19,17 miliar. Langkah akuisisi ini telah dilakukan dengan menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (conditional sale and purchase agreement) dengan PT Karya Wijaya Aneka Mineral pada 28 September 2012. (lia)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…