NERACA
Jakarta - Gini ratio harusnya menjadi salah satu indikator keberhasilan kinerja Pemerintah. Dari angka tersebut, kesenjangan masyarakat bisa dilihat. Data terbaru menunjukkan Gini ratio Indonesia adalah 0,41. “Gini Ratio itu harus menjadi indikator keberhasilan Pemerintah. Itu peranannya Pemerintah untuk turunkan kesenjangan. Salah dia kalau tidak jadi indikator,” kata ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didiek Rachbini kepada Neraca, Kamis (17/10).
Menurut Didiek, angka 0,41 itu sudah kelewatan. Dengan angka itu bisa dikatakan yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. “Harusnya kita jaga Gini ratio di bawah 0,3. Zaman (Presiden) Soeharto itu 0,3,” kata Didiek.
Pemerintah tidak berpatokan pada Gini ratio dalam mengejar capaian target-targetnya. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa hanya mengatakan bahwa Pemerintah mempunyai program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan (MP3KI) untuk mengurangi kesenjangan. “Diharapkan kesejahteraan meningkat tapi juga mengurangi gap. Ini yang kita lakukan, diharapkan Gini Ratio menurun,” kata Hatta. [iqbal]
Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…
NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…
NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…
Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…
NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…
NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…