Sentimen Positif AS, IHSG Akhir Pekan Menguat

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 26,669 poin (0,59%) ke level 4.518,930. Sementara Indeks LQ45 naik 4,635 poin (0,61%) ke level 761,916. Aksi borong saham investor domestik menjadi penyelamat indeks BEI ditengah pelaku pasar asing memilih untuk melepas saham.

Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, aksi beli investor domestik menjadi sentimen positif indeks BEI, “Kenaikan IHSG BEI akibat dari eforia adanya solusi mengatasi masalah batas atas utang di AS untuk menghindari gagal bayar (default)," katanya di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, penguatan indeks BEI pada Kamis ini masih cenderung terbatas dikarenakan sebagaian investor menilai bahwa eforia dari sentimen AS itu hanya bersifat sementara."Ditakutkan tidak akan berlangsung lama dan mengundang aksi jual untuk membuat IHSG kembali terperosok. Direkomendasikan pelaku pasar melakukan transaksi dalam jangka pendek jika indeks BEI kembali ke level 4.450 poin," kata dia.

Sementara analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menambahkan, sentimen positif dari AS tersebut masih akan menjadi katalis positif bursa regional, termasuk indeks BEI. Berikutnya, indeks BEI Jum’at akhir pekan diproyeksikan akan bergerak dengan kecenderungan positif di kisaran 4.475-4.550.

Perdagangan kemarin, saham-saham lapis dua menanjak cukup tinggi, beberapa saham unggulan kena aksi ambil untung membuat laju indeks sedikit terhambat. Indeks sektor agrikultur dan aneka industri masih melemah. Investor asing masih getol lepas saham dan transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 343,82 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 152.717 kali pada volume 5,826 miliar lembar saham senilai Rp 5,417 triliun. Sebanyak 171 saham naik, sisanya 92 saham turun, dan 94 saham stagnan. Pergerakan bursa-bursa di Asia mulai goyah dan beberapa mulai jatuh ke zona merah, padahal pagi tadi masih kompak menguat. Bursa saham China dan Hong Kong yang negatif.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.100 ke Rp 33.800, Lion Metal (LION) naik Rp 700 ke Rp 13.700, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 700 ke Rp 33.950, dan Nipress (NIPS) naik Rp 600 ke Rp 18.500.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 40.000 ke Rp 175.000, United Tractor (UNTR) turun Rp 600 ke Rp 18.100, Multi Prima (LPIN) turun Rp 400 ke Rp 4.250, dan Chandra Asri (TPIA) turun Rp 325 ke Rp 3.275.

Perdagangan sesi pertama, indeks BEI ditutup menguat 21,856 poin (0,49%) ke level 4.514,117. Sementara Indeks LQ45 naik 3,021 poin (0,40%) ke level 760,302. Pelaku pasar dapat semangat atas dibuka kembalinya pemerintahan AS serta ditepisnya potensi gagal bayar utang. Indeks pun sempat menanjak hingga ke level 4.550,543.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 79.557 kali pada volume 2,101 miliar lembar saham senilai Rp 2,551 triliun. Sebanyak 95 saham naik, sisanya 133 saham turun, dan 77 saham stagnan. Bursa-bursa di Asia masih kompak menguat hingga sesi pertama. Pelaku pasar yang sebelumnya menahan diri langsung berburu saham menyusul sentimen positif dari AS tersebut.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.750 ke Rp 35.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 750 ke Rp 33.450, Lion Metal (LION) naik Rp 700 ke Rp 13.700, dan Unilever (UNVR) naik Rp 350 ke Rp 30.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 39.000 ke Rp 176.000, United Tractor (UNTR) turun Rp 500 ke Rp 18.200, Multi Prima (LPIN) turun Rp 400 ke Rp 4.250, dan SMART (SMAR) turun Rp 150 ke Rp 6.600.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik 32,89 poin atau 0,73% menjadi 4.525,15 poin setelah adanya kesepakatan AS untuk menaikan batas atas utangnya. Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah mengatakan, indeks bursa domestik dan Asia terbawa penguatan dari bursa saham AS, setelah kesepakatan menaikan pagu utang AS untuk sementara berhasil dicapai, “Sebuah kesepakatan untuk mengakhiri penghentian sebagian kegiatan pemerintah (partial shutdown) AS dan menaikkan pagu utang AS untuk sementara berhasil ditempuh," kata dia.

Menurut dia, keputusan di AS tersebut memang yang di harapkan oleh pasar, karena jika tidak tercapai kesepakatan akan berdampak luas bagi pasar finansial. Analis Samuel Sekuritas, Benedictus Agung menambahkan, selain bursa saham, harga minyak dunia turut bergerak menguat sebesar satu persen ke level 102,3 dolar AS per barel memfaktorkan kesepakatan proposal anggaran untuk menaikkan batas atas utang AS dan mengakhiri "shutdown" di AS.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng dibuka melemah 57,04 poin (0,25%) ke level 23.285,37, indeks Nikkei-225 naik 163,31 poin (1,13%) ke level 14.630,86, dan Straits Times menguat 24,77 poin (0,74%) ke posisi 3.197,13.(bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…