Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan - Bali Juga Pusat Industri Pengalengan Ikan Sarden

NERACA

 

Denpasar - Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Saut P.Hutagalung mengungkapkan Bali selain menjadi salah satu provinsi yang unggul di sektor wisata,  Bali juga merupakan sentral industri pengalengan ikan sarden.

"Kebanyakan ikan sarden dari ikan lemuru dan ikan makarel, bahkan ikan sarden tersebut sudah diekspor keberbagai negara tetangga. Kalau dihitung secara konservatif ekspor ikan dalam kemasan kaleng produksi Bali mencapai US$10,3 juta,"kata Saut saat berbincang santai di Bali, Rabu (9/10).

Lebih lanjut lagi Saut mengungkapkan Produksi ikan dalam kemasan kaleng daerah ini tampaknya mampu memenuhi selera konsumen luar negeri sehingga mengalami kenaikan baik dalam volume maupun perolehan devisanya.

"Volume pengapalan mata dagangan hasil laut yang sudah diolah dalam pabrik tersebut tercatat 3.744 ton selama empat bulan awal bernilai US$10,3 juta dalam volume naik 52% jika dibandingkan periode sama hanya 2.447 ton,"kata dia.

Sedangkan, nilai mengalami peningkatan hingga 59% jika dibandingkan  yang hanya US$6,5 juta, ini menandakan produksi industri pengalengan yang ada di Pulau Dewata laku keras ke mancanegara, kata dia.

Namun, imbuh Saut mengakui ikan dan udang sebagian besar memasuki pasar Jepang, sedangkan daging dan ikan olahan ke Amerika Serikat, jadi kedua negara konsumen tersebut paling besar membeli hasil perikanan dan daging olahan daerah ini.

Pemerintah Provinasi Bali pernah tidak mencatat realisasi ekspor ikan dalam kemasan kaleng sehingga hilang dari daftar perolehan devisa nonmigas Bali, ini bukan berarti usaha industrinya tidak berproduksi atau macet.

Usaha Industri pengalengan ikan di Bali, masih tetap berproduksi bahkan volumenya meningkat, namun realisasi ekspornya kemungkinan lewat Jawa Timur sehingga devisanya tercatat di sana.

Ikan dalam kemasan kaleng produksi Bali, mampu memenuhi permintaan pasar luar negeri terutama dari Jepang, Taiwan, Singapura dan perdagangan ekspor ini diharapkan bertambah terus setiap tahunnya.

Di Bali, selain mengekspor ikan dalam kemasan kaleng juga daging dalam kaleng, sosis yang diproduksi oleh usaha industri dengan investasi penanaman modal dalam negeri di Denpasar dengan pemasaran utamanya ke Singapura.

Hasil produksi daging dalam kaleng juga mampu mengisi pangsa pasar dalam negeri, terutama memenuhi konsumen di kota-kota besar di Jawa, Sumatera termasuk ke Batam yang banyak menerima turis negeri tetangga.

BERITA TERKAIT

Dukung Pembangunan Infrastruktur dan Industri Berkelanjutan, GRP Luncurkan FORTISE dan FORTISE+

  Dukung Pembangunan Infrastruktur dan Industri Berkelanjutan, GRP Luncurkan FORTISE dan FORTISE+   NERACA Jakarta - PT Gunung Raja Paksi…

Pemda Diminta Terlibat Salurkan KUR secara Merata

NERACA Banjarmasin — Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mendorong keterlibatan aktif pemerintah daerah (Pemda) dalam memastikan…

Stok dan Harga MINYAKITA di Wilayah Indonesia Timur Harus Dijaga

NERACA Jayapura – Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali melakukan pengawasan distribusi MINYAKITA di wilayah Indonesia timur. Kali ini, Selasa (24/6), pengawasan…

BERITA LAINNYA DI Industri

Dukung Pembangunan Infrastruktur dan Industri Berkelanjutan, GRP Luncurkan FORTISE dan FORTISE+

  Dukung Pembangunan Infrastruktur dan Industri Berkelanjutan, GRP Luncurkan FORTISE dan FORTISE+   NERACA Jakarta - PT Gunung Raja Paksi…

Pemda Diminta Terlibat Salurkan KUR secara Merata

NERACA Banjarmasin — Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mendorong keterlibatan aktif pemerintah daerah (Pemda) dalam memastikan…

Stok dan Harga MINYAKITA di Wilayah Indonesia Timur Harus Dijaga

NERACA Jayapura – Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali melakukan pengawasan distribusi MINYAKITA di wilayah Indonesia timur. Kali ini, Selasa (24/6), pengawasan…