Kendalikan Gangguan Bipolar Sejak Dini

 

 

NERACA

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun ini   RI  2013 menyebutkan  bahwa  Peringatan  Hari  Kesehatan  Jiwa  bertujuan  untuk  menghormati  hak-hak  orang terkait  masalah  kejiwaan,  memperluas  program  pencegahan  masalah  kesehatan  jiwa,  memperluas pelayanan yang memadai dan mendekatkan askes bagi mereka yang membutuhkan, serta meningkatkan upaya kesehatan jiwa secara optimal.

“Masalah kesehatan jiwa usia lanjut tidak terlepas dari masalah kesehatan secara umum, karena tujuan upaya  kesehatan  adalah  kualitas  hidup  yang  lebih  baik  (well  being),   termasuk  di  dalamnya   aspek kesehatan jiwa dan kondisi psikososial. Sayangnya hal ini belum cukup mendapat perhatian, misalnya saja  jaminan  sosial  yang  tidak  memadai  bagi  lanjut  usia,  fasilitas  umum  yang  tidak  ramah   bagi  lanjut  usia. Di  samping  itu, sikap  masyarakat  sendiri  yang  belum mendukung,” kata Prof dr Sasanto Wibisono, SpKJ (K).

Gangguan  Bipolar  (GB)  merupakan  salah  satu  masalah  kesehatan  jiwa  yang  serius  dengan  risiko morbiditas dan disabilitas yang tinggi, kekambuhan  dengan kerentanan selama hidup dan peningkatan risiko  bunuh  diri.  Disamping  itu,  terdapat  risiko  peningkatan  penyalahgunaan  zat/alkohol  serta meningkatnya  beban  ekonomi  dan  sosial  bagi  individu yang  mengalami  gangguan  bipolar  maupun keluarganya.

Prevalensi GB cukup tinggi di seluruh dunia, yaitu  sekitar 1,6% (GB I) dan spektrum Bipolar: 3.7%. GB merupakan  gangguan  jiwa  yang  bersifat  episodik  dan  ditandai  oleh  gejala-gejala  gangguan  mood (suasana  perasaan)  seperti  manik,  hipomanik,  depresi  dan  campuran,  bersifat  kambuhandan berlangsung  seumur  hidup.  Lebih  dari  5%  lansia  yang  berobat  mengalami  gangguan  mood  dan 25%  penyandang  GB  melakukan  percobaan  bunuh  diri 1,3. 

Pada kesempatan yang sama, dr AAA Agung Kusumawardhani SpKJ (K) mengemukakan, prevalensi GB usia  lanjut  di  dunia  adalah  sekitar  1%.  Bila  dilihat  dari  onset mulainya  timbul  gejala, maka  dapat  kita klasifikasikan  menjadi  onset muda  (sudah  didiagnosa GB  pada  usia muda)  dan  onset  pada  usia  lanjut (GB muncul pada usia tua). Pada GB onset muda, jika gejala GB terkendali, maka kualitas hidup pada masa tua akan lebih baik.

Sebaliknya, jika tak terkendali, maka kualitas hidup masa tua akan memburuk. Apabila  gejala  terkendali  sejak  dini,  penyandang  GB kemungkinan  besar  dapat  melalui  fase-fase kehidupan  dengan  baik  dan  pada  masa  tua  memiliki  support  system yang  mendukung,  misalnya pasangan  hidup  dan  anak  serta  dapat  berinteraksi  dengan  lingkungan. 

 “Terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan buruknya kualitas hidup penyandang GB pada usia lanjut,  yaitu  tidak  memiliki  support  system,  misalnya  tidak  menikah,  tidak  memiliki  hubungan interpersonal  yang  baik  dibarengi  dengan  menurunnya fungsi  kognitif  sejalan  dengan  usia  mereka,” ungkapnya.

 

Oleh  karena  itu,  sangat  penting  untuk  diketahui  bahwa  terapi  yang  tidak  dilakukan  sejak  dini  secara optimal,  akan  dapat  berlanjut  dan  memperburuk  fungsi  kognitif  penderita  GB  ini.  Sebaliknya,  bila diterapi  dengan  baik  maka  si  penyandang  GB  dapat  bekerja  dan  berprestasi,  hidup  bahagia  dan produktif. 

Kepatuhan  terhadap  pengobatan  dan  dukungan  lingkungan  terutama  keluarga  sejak  awal sangat menentukan kualitas hidup penyandang GB padausia lanjut. Keluarga dan  care givers dihimbau dan diberi edukasi untuk memahami gejala GB dan memberi support pada mereka.

 

BERITA TERKAIT

Vina Panduwinata Gandeng Brand Lokal Melawan Diabetes

Kasus diabetes di Indonesia kini kian jadi masalah serius. Menurut International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai…

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Vina Panduwinata Gandeng Brand Lokal Melawan Diabetes

Kasus diabetes di Indonesia kini kian jadi masalah serius. Menurut International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai…

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…