Sumber Daya Manusia Sektor Kelautan dan Perikanan - Ingin Cetak SDM Kompeten, KKP Gandeng Guru SMK dan SUPM

NERACA

 

Jakarta – Dalam rangka menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) lulusan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang kelautan dan perikanan yang kompeten, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP), melalui Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Pusdik KP) menyelenggarakan ”Forum Pendidikan Menengah Kelautan dan Perikanan” pada tanggal 2-4 Oktober 2013. Kegiatan ini diikuti oleh 52 sekolah menengah dari 28 provinsi di Indonesia, yang terdiri dari 9 SUPM lingkup BPSDM KP, 34 SMK Negeri, dan 9 SMK swasta.

“Kami memang sengaja mengundang para guru SUPM dan SMK ini untuk melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas (KISS). Tujuannya tidak lain agar kita duduk sama-sama untuk meningkatkan mutu pendidikan perikanan dan kelautan agar dapat menciptakan lulusan yang handal dan profesional,” kata I Nyoman Suyasa, Kepala Pusdik KP, sesaat setelah menutup acara forum pendidikan di Jakarta, Jumat (4/10).

Lebih lanjut Nyoman menjelaskan awal dari pertemuan ini adalah pihaknya mencoba melihat apa-apa saja yang dibutuhkan oleh pelajar. Dari pertemuan inilah terbuka apa saja peluang dan tantangan kita kedepan untuk membangkitkan semangat untuk membangun dan menggali mutu dan kualitas SDM lulusan SUPM maupun SMK. “Forum ini menjadi salah satu wadah apa saja yang harus dilakukan untuk menginginkan lulusan SDM kita yang berkompeten,”ujarnya.

Menurut Nyoman, tujuan dari forum ini adalah agar penyelenggara pendidikan pada SUPM dan SMK bidang kelautan dan perikanan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi, sesuai dengan standar yang ditetapkan. Adapun agenda pokoknya adalah kerja sama penyelenggaraan pendidikan dalam berbagai hal, antara lain peningkatan kapasitas tenaga pendidik, pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan, penyelenggaraan pembelajaran, peningkatan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri di bidang kelautan dan perikanan, peningkatan akses peserta didik yang berasal dari anak pelaku utama (nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan, serta petambak garam), dan Sertifikasi Uji Kompetensi.

“Disini kami bersinergi, duduk sama-sama untuk saling support untuk menciptakan lulusan SUPM dan SMK yang bekualitas tinggi sesuai dengan standar nasional bahkan international,” paparnya.

Karena tidak bisa dipungkiri, sambung Nyoman Disampaikan oleh Kepala Pusdik KP, I Nyoman Suyasa, pada pembukaan forum tersebut, Rabu (2/10), Indonesia memiliki luas perairan 3,25 juta km2, luas ZEEI 2,55 juta km2, panjang garis pantai 80.791 km, dan jumlah pulau sebanyak 17.499 pulau. Dengan wilayah perairan, laut dan pulau-pulau yang di miliki Indonesia. Maka dari itu Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman sumberdaya hayati (biodiversity) terbesar di dunia, dan memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi.

“Namun begitu, Sumber daya kelautan dan perikanan (SDKP) itu, masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 ayat 3 UUD 1945,” terangnya.

Kenapa demikian, karena memang berdasarkan data tahun 2010, jumlah SMK yang menyelenggarakan program keahlian di bidang agribisnis dan agroindustri sebanyak 1.060 SMK dengan siswa sebanyak 173.203 orang. Angka tersebut merupakan jumlah yang kecil, apabila dibandingkan dengan potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang dimiliki Indonesia. Sementara itu, jumlah SMK di bidang keahlian lain mencapai 3.970 SMK dengan jumlah siswa sebanyak 1.496.004 orang.

“Saat ini jumlah SDM bidang kelautan dan perikanan baru 778.122 orang Padahal Proyeksi kebutuhan SDM yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan pembangunan Nasional tahun 2014 sebanyak 2.507.540 orang. Maka dari itu kita harus bersinergi untuk dapat memenuhi target itu,” tandasnya.

Dengan Forum Pendidikan Menengah Kelautan dan Perikanan ini diharapkan dapat menghasilkan suatu rumusan yang dapat di impelementasikan kepada para pelajar sehingga dapat memberikan pengeetahuan dan bekal kepada pelajar generasi muda. untuk lebih siap lagi mengahadapi tantangan dunia perikanan dan kelautan kedepan.

Menuju AEC

Tahun 2015 nanti merupakan tahun menuju pasar bebas Asean, maka dari itu tantangan kita kedepan harus mampu menggali Sumber Daya Alam (SDA) dengan dukungan SDM yang berkualitas tinggi. “Menuju Asean Economic Comunity (AEC) perlu Penyiapan tenaga yang terlatih dan teranpil, berpengetahuan sesuai dengan industri dan dunia usaha perikanan dan kelautan,” kata Mulyoto Sekertaris BPSDM KP.

Saat ini KKP sudah melakukan terobosan Minapolitan, Industrilisiasi, dan Percepatan Ekonomi. Tentu saja untuk mencapai kesuksesan itu perlu ada dukungan dari SDM generasi muda yang punya kemampuan dan disiplin ilmu yang tinggi. “Dengan adanya forum seperti ini, tentu saja arah untuk mencetak SDM yang unggu bisa tercapai,” tuturnya.

Terkait hal ini, KKP mengaku tengah menyiapkan Lembaga Sertifikasi Profesi dimana setelah menjalankan pendidikan ini dan akan ada sertifikat yang akan diberikan, serta ada tempat uji kompetensinya tentang sektor kelautan dan perikanan.

\"Harus mempunyai sertifikasi ini, semisalnya dari orang Malaysia maka harus mengambil sertifikasi ini terlebih dahulu sehingga tidak mudah bagi negara lain untuk masuk berusaha di Indonesia dalam sektor kelautan dan perikanan,\" kata Kepala BPSDM KP, Suseno Sukoyono, dalam kesempatan sebelumnya.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…