Tingkatkan Penjualan, Kimia Farma Gandeng Pelni

NERACA

Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF), emiten yang memproduksi obat-obatan ini menjalin kerjasama dengan PT Pelni di bidang pelayanan farmasi. Nantinya, perseroan akan melayani farmasi dan mengelola obat-obatan di rumah sakit (RS) Pelni. Informasi tersebut disampaikan persereoan dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (1/10).

Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Rusdi Rosman mengatakan, kerjasama tersebut saling menguntungkan karena saling mengembangkan bisnis masing-masing pihak. Selain itu, karyawan perseroan yang khususnya berada di wilayah Jakarta dapat merasakan pelayanan kesehatan di RS tersebut, “Kerja sama ini meliputi pemanfaatan aset atau bangunan PT Pelni yang dapat dipergunakan untuk mendirikan outlet-outlet Kimia Farma, sehingga pelayanan obat-obatan bisa sampai ke seluruh penjuru tanah air, khususnya pelayanan Apotek Kimia Farma”, ujar dia.

Dia menambahkan, pihaknya juga akan memanfaatkan jasa ekspedisi dari PT Pelni untuk mendistribusikan produk-produk Kimia Farma melalui armada yang dimiliki PT Pelni. Dia mengakui selama ini jasa ekspedisi yang ada belum sesuai target ketepatan waktu pengiriman, sehingga masih sering terjadi keterlambatan pengiriman barang.“Seluruh kerja sama tersebut dibangun agar memberikan berkah dan manfaat bagi kedua belah pihak atau istilah lainnya win-win solution,” tambah dia.

Sehingga dengan adanya kerja sama ini, diperkirakan dapat menguntungkan perseroan, terlebih dalam pengiriman barang yang semakin lancar. Sehingga pendapatan dan laba perseroan dapat meningkat pada semester kedua tahun ini. Pasalnya, pada semester 1 tahun ini, laba tahun berjalan turun 47,12% menjadi Rp43,17 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp81 miliar.

Sementara penjualan perseroan pada semester 1 tahun ini naik 9,93% menjadi Rp1,74 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp1,58 triliun. Beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp1,24 triliun pada 30 Juni 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp1,07 triliun.

Perseroan peroleh kenaikan pendapatan menjadi Rp13,65 miliar pada 30 Juni 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp9,54 miliar. Namun, beban usaha perseroan ikut naik menjadi Rp452,01 miliar pada 30 Juni 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp398,35 miliar. Sementara, laba per saham dasar perseroan turun menjadi Rp7,7 pada semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp14,56.

Total liabilitas perseroan naik menjadi Rp691,42 miliar pada 30 Juni 2013 dari Desember 2012 senilai Rp634,81 miliar. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp1,45 triliun pada 30 Juni 2013 dari Desember 2012 senilai Rp1,44 triliun.Kas dan setara kas perseroan turun menjadi Rp127,40 miliar pada 30 Juni 2013 dari periode 31 Desember 2012 senilai Rp316,49 miliar. Hingga saat ini perseroan memiliki sekitar 450 outlet apotek dan ditargetkan hingga akhir tahun 2013 mencapai 500 outlet. Selain itu, perseroan juga memiliki 45 cabang KFTD yang bertugas untuk mendistribusikan obat-obatan baik obat Kimia Farma maupun produk pihak ketiga.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…