Cuci Tangan Pakai Sabun Turunkan Kasus Diare dan ISPA

 

 

NERACA

Hasil riset tenang kebiasaan cuci tangan pakai sabun (CTPS) cukup melegakan. CTPS rupanya dapat  mencegah tingkat kejadian diare hingga 50% dan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) hingga 45%.

Penelitian terbaru dalam Journal of Environmental Research and Public Health menemukan, saat seseorang mencuci tangannya dengan sabun dan air menghilangkan 92% organisme (penyebab penyakit infeksi) di tangan. Untuk itu CTPS harus dilakukan secara tepat sesuai dengan 12 langkah yang direkomendasikan WHO.

“CTPS merupakan a proven, cost effective, accessible health intervention sehingga perlu terus-menerus disosialisasikan dan dijadikan kebiasaan oleh setiap lapisan masyarakat, dimulai dari anak-anak,” tutur Dr. Wani Devita Gunardi, SpMK, ahli mikrobiologi dari Eka Hospital.

Anak-anak adalah penerus bangsa yang memiliki peran penting dalam menciptakan Indonesia yang lebih baik di masa mendatang. Untuk itu, sejak tahun 2005, Lifebuoy terus berfokus untuk membentuk kebiasaan CTPS dimulai dari siswa SD. “Diharapkan kebiasaan sehat yang terbentuk sejak dini akan terbawa seterusnya, sehingga menciptakan generasi bangsa yang lebih peka kesehatan,” ungkap Eva Arisuci Rudjito, marketing manager Skin Cleansing, PT. Unilever Indonesia, Tbk.

Menurutnya, salah satu program edukasi CTPS Lifebuoy yang berfokus pada anak SD adalah Gerakan 21 Hari (G21H) yang telah dijalankan di 10 provinsi Indonesia. G21H Lifebuoy berhasil membuktikan bahwa kebiasaan sehat CTPS di lima saat penting seperti sebelum makan pagi, sebelum makan siang, sebelum makan malam, setelah dari toilet dan pada saat mandi telah terbukti membantu menurunkan rata-rata tingkat absensi menjadi 5-10% dari sebelumnya pada level 10-15%. Jika dihitung dalam setahun, sebanyak 4,7 juta hari sekolah tidak terbuang sia-sia. 

Corporate  CSR  &  Customer Care Director Eka Hospital Andri Eriek Steven, menambahkan, sesuai dengan misi, Eka Hospital selalu berperan serta secara aktif mempromosikan gaya hidup sehat kepada masyarakat, terutama masyarakat di lingkungan terdekat.                                                

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…