Bangun Monorel - Adhi Karya Butuh Investasi Rp3,5 Triliun

NERACA

Jakarta- Manajemen PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengaku akan meluncurkan monorel kontainer atau pengangkut kontainer otomatis (ACT). Dalam operasionalnya, ACT ini akan dipergunakan sebagai penghubung Pelabuhan Teluk Lamong dengan Tanjung Perak yang memiliki jarak sekitar 4,7 kilometer (km). “Investasi ACT diperkirakan sekitar Rp3 triliun-Rp3,5 triliun. Untuk dananya, kita gunakan bank loan (pinjaman bank) dan sisanya dari konsorsium BUMN yang terlibat,” kata Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Kiswodarmawan di Jakarta, Rabu (25/9).

Menurut dia, pembiayaan pembangunan monorel kontainer tersebut akan lebih dibebankan pendanaannya kepada PT Inka dan PT Len Industri. Mengingat, perseroan hanya menadapatkan porsi 20 %. Dalam pembangunan monorel kontainer ini, PT Inka berperan dalam penyediaan monorel, sedangkan untuk PT Len berperan banyak dalam sistem persinyalan. “Selanjutnya dengan Pelindo III yang punya proyek,” ucapnya.

Dengan demikian, sambung dia, ini akan menjadi dukungan percepatan pembangunan monorail tersebut. Targetnya, pada Desember tahun ini ketiganya dapat menandatangani persetujuan. Selanjutnya, pembangunan monorel kontainer akan dilaksanakan pada tahun 2014 dan diperkirakan akan menghabiskan waktu sekitar 1,5-2 tahun. “Kalau ini berhasil, akan bisa menjadi benchmark.” imbuhnya.

Sebelumnya, perseroan telah menggelar pameran prototype monorel untuk public di silang Monas Jakarta. Pameran ini dimasksudkan untuk membuktikan kepada publik, bila karya anak bangsa membuat monorel tidak kalah dengan negara lain.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, bangsa Indonesia harus bangga karena putra-putri bangsa ini mampu membuat monorel. Salah satunya adalah yang dibuat oleh PT INKA (Persero) di Madiun, Jawa Timur, “Bahwa kreasi monorel dari teman-teman bisa diuji. Kami sudah coba di Madiun di 3 bulan lalu. Sudah sempurna maka kita boyong ke sini. Termasuk sistem ticketing. Pak Jokowi, mau dipakai atau tidak silahkan, yang penting anak bangsa bisa bikin,” jelasnya.

Dia menyakini, monorel karya konsorsium BUMN tersebut tidak kalah canggih daripada monorel yang ada di Malaysia. \\\"Ini nggak kalah dengan monorel di Kuala Lumpur. Sistem lebih modern daripada monorel di Malaysia, dua kali lipat kapasitasnya,”tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, BUMN menampilkan 3 tipe mock up monorel yakni untuk angkutan monorel Jabodetabek, peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan antar terminal di Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Sementara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menilai, hasil karya monorel bangsa ini dari segi kualitas dan kapasitas sudah bagus, “Secara kualitas bagus. Secara kapasitas juga bagus. Bisa ngangkut kira-kira 1.300 (penumpang),”ungkapnya.

Dirinya mempersilakan kepada kepada para investor lokal, nasional dan internasional untuk berinvestasi. Jokowi mempersilakan semua pihak untuk berinvestasi agar masalah kemacetan di Jakarta dapat diselesaikan. (lia)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…