Bank DKI Kucurkan Modal Kerja Rp100 Miliar ke Andalan Finance

NERACA

Jakarta - Sebagai upaya untuk meningkatkan fungsi intermediasi perbankan, PT Bank DKI menyalurkan Kredit Modal Kerja dalam bentuk term loan/executing loan senilai Rp100 miliar kepada Andalan Finance Indonesia, anak perusahaan dari Nasmoko dengan jangka waktu selama 3 tahun.

Hal ini sebagaimana penandatangan perjanjian kerja sama pembiayaan kendaraan bermotor yang dilakukan oleh VP Group Consumer, Ambar Sayekti disaksikan oleh Direktur Keuangan Bank DKI, Benny Santoso, bersama Presiden Direktur Andalan Finance Indonesia Sebastianus Harno Budi dan Direktur Andalan Finance Indonesia, Frans F Rundengan, di Jakarta, Selasa (24/9).

Benny Santoso menjelaskan penyaluran modal kerja ini nantinya akan digunakan untuk pembiayaan pengadaan kendaraan untuk diterus pinjamkan kepada end user / nasabah Andalan Finance, berupa kendaraan roda empat atau lebih, baik kondisi baru/bekas buatan Jepang, untuk keperluan komersiil atau pun non komersiil namun tidak termasuk angkutan penumpang kota  dengan usia kendaraan pada saat pencairan tidak lebih dari 12 tahun.

Penyaluran kredit modal kerja ini juga merupakan tambahan dari pinjaman yang sebelumnya telah diterima oleh Andalan Finance sebelumnya. Meskipun sebagian besar pengamat ekonomi memperkirakan akan adanya perlambatan ekonomi dan naiknya inflasi akibat kenaikan harga BBM, akan tetapi Bank DKI masih optimis bahwa bisnis multifinance, akan terus meningkat portofolionya.

Permintaan serta animo masyarakat akan pembiayaan kendaraan tetap besar serta telah terbitnya Peraturan Pemerintah tentang mobil murah (Low Cost Green Car / LCGC). Bank DKI terus menggandeng berbagai multifinance ternama untuk penyaluran kredit.

Pada 2013, Bank DKI telah menyalurkan Rp2,35 triliun kepada Multifinance seperti Adira Dinamika Multifinance (Rp125 Miliar), Buana Finance (Rp100 Miliar), BFI Finance Indonesia (Rp190 Miliar), CIMB Niaga Finance (Rp50 Miliar).  Bank DKI juga turut menyalurkan kredit melalui linkage business baik channelling maupun joint financing yang diberikan melalui Koperasi dan BPR.

Terus perluas jaringan

Pada kesempatan yang sama pula, Bank DKI juga meresmikan kantor layanan setingkat Cabang Pembantu di Cikini Gold Center di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, pusat perbelanjaan emas dan permata terbesar di Jakarta. Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono menjelaskan bahwa kehadiran Bank DKI di Cikini Gold Center juga ditujukan untuk memberikan layanan perbankan kepada warga sekitar Cikini.

“Di sekitar Cikini Gold Center juga terdapat Sentra Parcel Cikini dan Pasar Kembang Cikini, serta area perkantoran, apartemen, sekolah dan perguruan tinggi serta rumah sakit dan perhotelan yang menjadikan potensi pasar yang menarik bagi Bank DKI” ujar Eko.

Bank DKI sebagai salah satu bank nasional di Indonesia menyediakan fasilitas kredit bagi segmen korporasi, komersial & UKM dan konsumer. Saat ini Bank DKI telah menyediakan layanan perbankan tidak hanya di wilayah Jabodetabek, tetapi juga di kota-kota besar seperti, Bandung, Solo, Surabaya dan Makassar, akan menyusul beberapa kota lainnya seperti Palembang dan Pekanbaru. [rin]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…