Bikin Anak Usaha, Bhuwanatala Investasi Rp 40 Miliar

NERACA

Jakarta – Perusahaan properti, PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk (BIPP) mendirikan anak usaha baru PT BIP Sentosa dengan nilai investasi sebesar Rp40 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (24/9).

Disebutkan, anak usaha perseroan merupakan usaha bersama antara perseroan dengan PT BIP Tridaya Propertindo (BTP). BTP sendiri adalah perusahaan yang sahamnya dimiliki perseroan hingga 67,41% melalui PT Tridaya Investindo. Dalam komposisi modal awal anak usaha yang baru dibentuk ini, perseroan berinvestasi senilai Rp25 miliar atau kepemilikan saham sebanyak 62,5%. sementara PT BTP menutupi sisanya sebesar Rp15 miliar atau dengan kepemilikan saham 37,5%.

Direktur  PT Bhuwantala Indah Tbk Jejei Kurnia menyatakan, perseroan dan anak usahanya membangun perusahaan baru dengan tujuan untuk mengembangkan peluang-peluang bisnis serta menciptakan sinergi dalam mengelola properti. Dijelaskan juga bahwa transaksi modal tersebut terjadi pada 19 September 2013, “Jika tidak dilakukan dengan perusahaan yang tidak terafiliasi tidak akan memberikan hasil optimal”, ujarnya.

Modal dasar PT BIP Sentosa sebagai anak usaha baru adalah 160.000 saham dengan nilai nominal per saham Rp1.000.000, dengan demikian jumlah modal disetor adalah Rp160 miliar. Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh adalah 40.000 saham atau Rp40 miliar. Adapun saham dalam portepel sebanyak 120.000 atau setara Rp120 miliar.

Perseroan adalah perusahaan yang sebagian besar kontribusi pendapatan diperoleh dari kegiatan pengelolaan properti komersial. Pengelolaan dilakukan via anak usaha PT BIP Tridaya Propertindo yang bergerak di bidang properti komersial. Transaksi yang dilakukan perseroan bersama PT BIP Tridaya Propertindo dalam PT BIP Sentosa yang akan bergerak dibidang yang sama, maka perseroan memiliki pengendalian dan sinergi maksimal.

Sebagai informasi, PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk mencatatkan laba bersih di semester pertama 2013 sebesar Rp126,86 miliar atau Rp44,76 per saham (earning per share/EPS). Laba bersih tersebut disinyalir menunjukan perbaikan kinerja perseroan dibandingkan dengan rugi bersih pada Semester I tahun 2012 sebesar Rp8,42 miliar atau minus Rp5 EPS. Peningkatan laba bersih perseroan didukung oleh meningkatnya pendapatan menjadi Rp21,64 miliar dari Rp15,16 miliar Semester I 2012.

Selain peningkatan pendapatan juga terdapat laba dari Goodwill Negatif mengalami kenaikan dari Rp0 miliar menjadi Rp100,39 miliar, dan juga laba penjualan anak usaha sebesar Rp12,75 miliar pada Semester I 2013. Beban Pokok Perseroan mengalami kenaikan dari Rp6,95 miliar menjadi Rp10,98 miliar. Beban usaha perseroan mengalami penurunan dari Rp10,58 miliar menjadi Rp5,95 miliar.

Berdasarkan segmen operasi, pendapatan perseroan diperoleh dari sewa ruang pusat perkantoran Rp10,02 miliar, jasa pelayanan dan pemeliharaan ruang perkantoran Rp7,13 miliar, parkir Rp1,27 miliar, kamar hotel – Rp0,75 miliar, makanan dan minuman Rp0,27 miliar, lainnya Rp2,19 miliar. (nurul)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…